Palu – Jika tidak ada aral yang melintang, Selasa besok 5 April 2022, pukul 15.30 Wita ( Ba’ada Ashar), Walikota Palu H Hadianto Rasyid, akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami Huntap I Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Dan Ketua DMI Sulteng, H. Ahmad Ali, akan hadir memberikan sambutan, sesuai Surat Permohonan disampaikan Panitia Pembangunan Masjid Jami Huntap I Tondo, yang akan menelan biaya sekira Rp 14 Miliar itu.
Groundbreaking Mesjid Jami’ yang kelak menjadi Ikon Kota Palu ini, memiliki areal lahan seluas 960 m2. Konstruksi bangunan yang menelan biaya Rp 14 Miliar tersebut melibatkan tenaga ahli struktur DR Anwar Dolu, ST. MT dan tim perencanaan pembangunan dengan arsitek Khaidir ST.
“Insya Allah, Selasa besok, Walikota Hadianto Rasyid akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami,”Kata Ketua Umum Pembangunan Mesjid Jami’ Prof. Dr. H Tahril, MSi, MPdi, MP, Senin 4 April 2022.
Untuk mensukseskan hajatan ini, berbagai sarana penunjang telah disiapkan panitia. Bidang perencana pembangunan misalkan telah menyiapkan material dilokasi yang bersumbar dari bantuan warga dan beberapa dermawan. Begitupun bidang logistik yang di Ketuai H Firdaus Pidde, SSos, terus menggenjot kesiapan acara yang bakal dihadiri Ketua Pengurus Wilayah Dewan Mesjid Indonesia, Provinsi Sulteng H. Ahmad Ali, SE.
Hajatan kali ini selain dirangkaikan dengan buka puasa dan shalat magrib berjamaah, juga launching perdana pencarian dana melalui lelang karya khas Ibu-ibu warga Huntap 1 Tondo.
‘Meski kami penuh dengan kekurangan, namun kami tak kenal lelah, demi terbangunnya rumah Allah ini,” tegas Prof Tahril.
Sekretaris Umum Andi Markama Yusuf, SA.g.M.Th.i, menambahkan, keinginan untuk membangun baitullah di kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako ini, murni niat tulus dari seluruh eks penyintas gempa bumi. Meski sebelumnya warga Huntap ini pernah kehilangan sanak keluarga dan harta benda.
Alhamdulillah berkat keimanan dan ketaqwaan, iman kami tak pernah surut. Karena kami belajar dari keteladanan dan ketabahan Nabi Muhammad SAW.
Dimana esensi pembangunan masjid merupakan simbol komunikasi antara seorang hamba dan sang Pencipta. Sedangkan aspek sosialnya adalah sebagai simbol pemersatu umat Islam. Tidak hanya itu, makna yang bisa diambil dari pembangunan mesjid, merupakan sebuah pembelajaran, dimana ketika kita hendak membangun sebuah masyarakat Islami yang kuat, maka perlu dibangun pondasi yang kuat pula.
” Nah, pondasi berupa militansi keagamaan tersebut dapat dilakukan melalui pendirian sebuah masjid sebagai pusat aktivitas spiritual,” tandas Dosen UIN Datokaramah Palu.
Makanya kata Andi Markama, kedepan Masjid Jami yang lokasinya tepat dibelakang Kampus Universitas Tadulako ini, tidak hanya berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah lima waktu. Tetapi lebih dari itu, masjid ini akan memiliki peran yang strategis dalam proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak-anak eks penyintas Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi.
“Olehnya itu mohon doa dan dukungan dari semua pihak, agar Masjid dengan arsitektur modern dan berbagai ornamen lokal, megah, indah, karismatik, akan segera terbangun di Bumi Tadulako,” harapnya.
Penulis : Agus Manggona