JAKARTA – Musyawarah Nasional (MUNAS) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) akan diselenggarakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 24-28 November 2022, telah melahirkan polemik terkait bantuan Pemerintah Provinsi Sulteng melalui APBD Perubahan.
Menanggapi polemik itu, Ketua Panitia Nasional Munas XI KAHMI, Sabaruddin, mengatakan, perhelatan tersebut menjadi bagian dari konstribusi positif bagi bangsa, negara dan daerah.
“Pemilihan Kota Palu sebagai tuan rumah untuk event lima tahunan KAHMI telah dipertimbangkan secara matang, baik secara teknis maupun cita–cita besar atau niat besar untuk kepentingan Sulawesi Tengah,” Kata Sabaruddin yang juga Pengurus Majelis Nasional KAHMI itu.
Menurut Sabaruddin, perhelatan Munas XI KAHMI membantu menggerakan ekonomi di Kota Palu. Karena peserta penuh Munas XI KAHMI yang akan hadir nanti hampir 2000 orang, ditambah panitia dan peserta penggembira sebanyak 6.000 hingga 10.000 para alumni HMI.
Artinya, dengan jumlah sebanyak itu pasti berdampak langsung terhadap transaksi dan putaran ekonomi di Kota Palu selama berlangsungnya Munas KAHMI.
Dengan begitu, kata Sabaruddin, dana Rp14 miliar yang menjadi polemik itu, juga kembali kepada masyarakat sulteng, karena semua keperluan Munas KAHMI dibelanjakan juga di Kota Palu.
Ketua Umum Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan, pertimbangan penunjukan Kota Palu sebagai tuan rumah Munas XI KAHMI, karena KAHMI hendak membangkitan ekonomi umat di Sulteng pascabencana.
“Kami yakin, seluruh anggota KAHMI memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemanusiaan. Hanya itu yang memberi motivasi kami sehingga meminta agar Munas XI KAHMI dilaksanakan di Kota Palu,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah dan sejumlah kepala daerah di Sulteng menyatakan mendukung Munas XI KAHMI di Kota Palu. Atas dukungan itulah sehingga Gubernur Cudy menganggarkannya melalui APBD Perubahan.
Wakil Wali Kota Palu, Reny A. Lamadjido mengatakan, Kota Palu sudah sangat terpuruk karena pernah dilanda gempa, tsunami dan likuefaksi. Masyarakat Kota Palu nyaris putus asa, karena bencana yang merenggut ribuan korban jiwa tersebut. Belum berakhir keterpurukan itu, datang lagi bencana non alam, pandemi Covid-19.
“Namun dengan semangat Palu Bangkit, masyarakat Kota Palu berhasil keluar dari keterpurukan itu. Maka dengan kehadiran Munas KAHMI di Kota Palu, akan semakin menambah semangat dan gairah masyarakat untuk terus bangkit,” jelas Dokter Renny Lamadjido.
Bupati Sigi, Mohammad Irwan juga menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan Munas XI KAHMI di Kota Palu.
“Bahkan saya bersyukur, karena ternyata acara KAHMI Peduli sebagai rangkaian pelaksanaan Munas XI KAHMI, dilaksanakan di huntap Pombewe Sigi. Ini keuntungan bagi Sigi. Saya mendukung penuh,” ujarnya.
Bupati Banggai, Amiruddin Tamoreka juga menyatakan dukungannya. Dia mengatakan, pelaksanaan Munas di Palu itu, tidak hanya membawa dampak baik bagi Kota Palu, tetapi juga untuk Sulawesi Tengah secara umum.
“Saya mendukung penuh Munas KAHMI tersebut. Insya Allah saya juga akan hadir,” katanya. (*)