SAMARINDA-Upaya mendongkrak neraca perdagangan antar provinsi Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdi Mastura melakukan terobosan melalui misi dagang dan investasi.
Gubernur Sulteng yang akrab disapa Cudi ini mengungkapkan bahwa hubungan perdagangan atara Sulteng dan Kaltim telah terjalin sejak zaman belanda. “Oleh sebab itu mari kita pertahankan dan lebih kita tingkatkan lagi agar kedepan Sulawesi Tengah benar benar menjadi wilayah penyuplai logistik untuk IKN. Dan saya pun sangat setuju dan mendukung di bangunnya Ibu kota Negara di Kalimantan, Misi dagang dan investasi ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dimana neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak,” Kata Gubernur Rusdi Mastura saat memimpin misi dagang dan investasi Sulteng-Kaltim, yang di gelar di Ball Room Bumi Sunyiur Hotel, Samarinda Kalimantan Timur Kamis 10 November 2022.
Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Ricard Arnaldo Djanggola mengatakan misi dagang dan investasi antara Sulteng-Kaltim ialah untuk membangun kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah Sulteng dan Kaltim sebagai upaya mensejahterakan masyarakat kedua Daerah melalui peningkatan usaha di berbagai bidang sesuai obyek dan ruang lingkup masing-masing OPD.
Menurut Ricard komoditi yang diperdagangkan melalui temu bisnis ini yaitu dari pelaku usaha pedagang komoditas dari kedua daerah Sulteng-kaltim yaitu hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, industri pariwisata termasuk UMKM dan ekonomi kratif.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Kadis perindag Sulteng Ricard Arnaldo, hingga Pukul 11.00 WITA sebelum acara pembukaan, telah terjadi transaksi ekonomi senilai 800 hingga 900 miliar dengan rincian transaksi yaitu antar Perusahaan Daerah (Prusda) Pemprov senilai Rp.660 Miliar, Dinas Perkebunan dan Peternakan -+ Rp 30 miliayar, Dinas Kelautan dan Perikanan -+ Rp 10 miliar, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bersama mitra -+ Rp 50 Miliar, Dinas tanaman pangan -+ 15 miliar perbulan dan hingga akhir tahun ini akan tercatat transaksi 30 miliar, Beras 60 miliar per bulan atau Rp 120 miliar sampai dengan akhir tahun 2022 ini.”terang kadis perindag Sulteng
Sementara itu Wakil Gubernur Kalimatan Timur H. Hadi Mulyadi mengungkapkan, “Berbagai pendapat ekonomi mengatakan bahwa di tahun 2023 akan terjadi krisis global termasuk krisis di Indonesia, namun kita bisa menyiasati krisis itu dengan membangun perdagangan yang intensif antar Provinsi yang ada di Indonesia, dan apa yang dilakukan oleh Sulawesi Tengah pada hari ini adalah terobosan yang luar biasa untuk membangun ekonomi kita,” terang Wagub Kaltim.
Selain itu Wagub Kaltim pun menyampaikan, Misi dagang dan investasi Jawa Timur-Kaltim sebelumnya pernah dilaksanakan, saat itu transaksi misi dagang Jatim-kaltim hanya 700 miliar dalam sehari, namun hari ini misi dagang dan investasi antara Sulteng-Kaltim belum sampai sehari hanya setengah hari namun nilai transaksi telah mencapai 800 miliyar. hal ini tentunya sangat luar biasa dan ini akan membangun ketahan ekonomi, ketahan energi dan ketahanan pangan di seluruh Nusantara,” jelas wagub. **
editor yusrin/biro adpim