Palu, trustsulteng – Ahmad Ali mengajak seluruh masyarakat untuk berpolitik riang gembira, tidak saling menjelek-jelekkan meskipun berbeda pilihan politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), khususnya pada pemilihan gubernur (Pilgub).
Bagi Ahmad Ali, beda pilihan dalam berpolitik adalah hal biasa. Namun sangat disayangkan ketika ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebar fitnah di momen pilkada, sehingga berpotensi bisa menyebabkan masyarakat terpecah.
“Pilgub ini untuk kita semua, berbeda pilihan biasa tapi tidak untuk saling nista. Beda pilihan boleh tapi tidak untuk saling fitnah. Mari kita berpolitik riang gembira,” ujar Ahmad Ali saat menjadi bintang tamu Podcast Graha Kabar 68, Jumat 16 Agustus 2024 malam.
Bakal calon gubernur yang akan diusung oleh Partai Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PAN, PPP dan PSI itu juga menjadi salah satu objek fitnah pada momen pilkada. Salah satu tuduhan yang sering dialamatkan ke Ahmad Ali adalah terkait upaya menjegal kandidat lain.
“Ini (ada kandidat gagal berkontestasi) bukan kali pertama terjadi di Sulteng, 2020 itu banyak sekali kandidat yang mau maju, tapi kemudian hanya dua pasang yang berkontestasi,” ungkap Ahmad Ali.
Ahmad Ali percaya, menguatnya dukungan partai kepada salah satu kandidat disebabkan adanya kepercayaan partai politik kepada kandidat tersebut untuk bisa memenangkan kontestasi.
Pada pemilihan gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri. Mereka berdua mengaku didorong oleh presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur agar dapat menjalankan program pemerintah dengan baik di Sulawesi Tengah. ***
YLB