Menurut Saya Gagasan membentuk satgas Reforma Agaria oleh Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid harus diapresiasi bahkan harus mendapatkan dukungan politik dan sosial dari semua kalangan, sebab gagasan ini sangat berkaitan dengan nilai kemanusiaan, hak asasi manusia dan keberlanjutan hidup sektor petani dan nelayan dimana sektor tersebut sejalan dengan program strategis nasional.
Dukungan ini terlontar dari mantan Tenaga Ahli (TA) Gubernur Rusdy Mastura, M. Ridha Saleh.
Kata Edank, sapaan M. Ridha Saleh, pembentukan Satgas tersebut sebaiknya diletakan dalam konteks bahwa (1). Reforma agraria sebagai program strategis daerah, (2). Memiliki skala prioritas (3). Terintegrasi pada pedoman yang telah ditata pakan dalam penyusunan RPJMD yaitu Pro pengentasan kemiskinan, Lapangan kerja, pemenuhan Hak, serta keberlanjutan.
Hal ini penting sebab Reforma agraria tidak hanya menyangkut penyelesaian konflik agraria dan redistribusi tanah, disitulah dibutuhkan skala prioritas, sebab reforma agraria ada aspek lahan yang terkait yaitu penataan struktur penguasaan atas tanah, akses atas petani terhadap keadilan serta kebijakan yang melindungi kedaulatan atas pangan.
“Apalagi saya ketahui bahwa masalah atau konflik agraria di Sulawesi Tengah itu umumnya adalah konflik agraria struktural bahkan syarat akan kepentingan baik kepentingan pemerintah daerah itu sendiri dan kepentingan modal,” ujar Edank.
Dalam konteks itulah pembentukan Satgas harus di perkuat dengan kekuatan legal dari gubernur serta memerintahkan beberapa OPD garda depan untuk membackup kerja-kerja satgas tersebut. Tanpa itu nanti satgasnya bisa akan kelelahan dan tidak dapat bekerja maksimal.***
Palu, trustsulteng – Terobosan penting dalam sejarah pemerintahan Sulteng diukir lewat program BERANI SEHAT.
Cukup membawa KTP ke faskes, warga langsung dilayani medis walau tidak memiliki jaminan kesehatan bahkan jika status BPJS Kesehatannya terblokir karena tunggakan iuran berbulan-bulan.
“Tidak pilih-pilih penyakit mau di mana pun berobat, pemerintah daerah yang tanggung (biayanya),” tegas Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si saat memberi arahan ke stakeholder kesehatan daerah secara hybrid di ruang polibu, Kamis siang 6 Maret 2025.
Alasan dibalik terobosan ini, menurut penyandang gelar doktor ilmu pemerintahan ini karena beban terbesar masyarakat terletak pada mahalnya ongkos kesehatan dan pendidikan.
Sehingga untuk mengoperasi kemiskinan, ia anjurkan harus dimulai dari mengurangi beban masyarakat yang sumbernya ada di kesehatan dan pendidikan.
“Dengan menyelesaikan (masalah) pendidikan dan kesehatan akan menurunkan kemiskinan secara tuntas,” ujarnya dengan pengalaman menurunkan kemiskinan di Morowali berkat inovasi membebaskan biaya kesehatan dan pendidikan mulai SD hingga kuliah.
Di tengah ‘badai’ efisiensi anggaran yang melanda K/L dan Pemda, ia juga mengajak rekan-rekan kesehatan tetap fokus mempedomani BERANI SEHAT dalam mem-breakdown program-program kesehatan berbasis money follow function demi terjaganya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
“Insya Allah badai pasti berlalu. Di balik kesulitan ada kemudahan. Susun saja program-program yang bagus tidak usah dulu lihat uangnya tapi lihat yang sesuai dengan arah pembangunan,” dorongnya agar semangat insan kesehatan tak surut menghadapi pemangkasan anggaran.
Ia juga menginstruksikan jajaran kesehatan selalu berkonsultasi dan koordinasi dengan Wagub dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes terkait urusan kesehatan dan eksekusi BERANI SEHAT.
“Eksekusi semuanya sama Ibu Wagub,” instruksinya ke jajaran kesehatan.
Lebih lanjut BERANI SEHAT memastikan terwujudnya peningkatan responsivitas faskes dalam penanganan pasien rawat inap maupun rawat jalan; peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur kesehatan serta pembangunan rumah sakit berkualitas internasional untuk melayani pasien dengan adil dan inklusif.
Sasaran lainnya mencakup dukungan terhadap pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) masyarakat berbasis hari ulang tahun; PKG untuk ASN; eliminasi penyakit TB sebanyak 50% dalam waktu 5 tahun dan peningkatan kualitas dan kelengkapan rumah sakit kabupaten.
“Kita mulai dari Rumah Sakit Undata dan Madani sebagai percontohan sebelum masuk ke kabupaten,” pungkas gubernur yang ingin membenahi rumah sakit pemerintah di wilayah Sulteng dalam bingkai BERANI SEHAT.
Pertemuan turut dihadiri Sekprov Dra. Novalina, M.M, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos, M.Si, Kadis Kesehatan Sulteng dr. Komang Adi Sujendra, Sp.PD, BPJS Kesehatan, para direktur RS pemerintah dan swasta dan insan kesehatan se Sulteng.***
Palu, trustsulteng – Gubernur Anwar Hafid, mengajak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Tengah untuk melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal ini Ia sampaikan diruang kerjanya, saat menerima audience Kepala BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Edy Suharto beserta jajaran, pada Kamis 6 Maret 2025.
Turut hadir, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr.Reny A.Lamadjido,Sp.PK,M.Kes, Sekda Dra.Novalina,MM, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr.H.Rudi Dewanto,SE,MM, Asisten Administrasi Umum M.Sadly Lesnusa,S.Sos,M.Si, Inspektur Inspektorat Drs.Muhamad Muchlis,MM, Kepala Bapenda Drs.Rifki Anata Mustaqim,M.Si beserta jajaran.
Kerjasama ini, kata gubernur, dimaksudkan untuk lebih mengembangkan potensi daerah, khususnya sektor pajak Air Permukaan di kawasan industri Sulawesi Tengah.
Selanjutnya Ia mengambil contoh perbandingan antara Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Menurutnya, Kalimantan saat ini mampu menyerap pendapatan pajak Bahan Bakar Minyak (BBM) ± Rp 6 triliun, sementara Sulawesi Tengah masih jauh dari angka tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Edy Suharto menyampaikan kesiapan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan potensi pajak. Kerjasama ini akan melalui pemantauan dan evaluasi bersama stakeholder terkait.**
Palu,trustsulteng – Rumah seorang Jurnalis Ahmad Banjir yang terletak di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, dibobol maling pada Kamis 6 Maret 2025 dinihari.
Pelaku berhasil membawa kabur sejumlah barang berharga, termasuk uang tunai sekitar Rp17 juta, kartu identitas, serta tabung gas.
Untuk mendapatkan hak hukumnya, Amat mendatangi Polsek Palu Selatan sekitar pukul 09.00 WITA. Ia melaporkan kejadian tersebut kepada tiga anggota polisi yang berjaga di pos penjagaan. Salah satu petugas menyarankannya menuju ruang reskrim. Namun, ketika tiba di sana, respons yang diterimanya justru membingungkan.
“Ada apa, Kanda?” tanya salah satu anggota reskrim.
“Rumah saya dijebol, beberapa barang berharga hilang,” jawab Amat.
Namun, alih-alih langsung diproses, Amat justru diminta kembali ke bagian depan untuk melapor. Saat ia menjelaskan bahwa dirinya diarahkan ke reskrim, petugas hanya meminta duduk, tetapi tidak ada kursi yang tersedia.
“Kalau mau melapor, bawa saksi. Uang yang hilang itu uang istri bapak,” ujar petugas.
“Uang istri saya kan uang saya juga,” balas Amat.
Namun, petugas tetap meminta agar istrinya ikut datang sebelum laporan bisa diproses. Merasa tidak mendapat respons yang diharapkan, Amat pun memutuskan pulang.
Beberapa saat kemudian, patroli polisi datang ke lokasi kejadian untuk memeriksa pintu yang dibobol. Salah satu petugas menyarankan korban untuk membuat laporan terlebih dahulu.
Kebingungan pun menyelimuti Amat, yang sebelumnya justru kesulitan saat hendak melapor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait respons yang diterima korban serta perkembangan kasus pencurian ini. ***
Palu, trustsulteng – Badan Bank Tanah (BBT) adalah lembaga khusus dengan kewenangan khusus dalam mengelola tanah negara untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulteng berharap institusi ini dapat menjadi problem solver (pemecah masalah) atas permasalahan pertanahan yang berujung konflik.
“Semoga dapat membangun kolaborasi dan sinergitas bagi kepentingan masyarakat dan meminimalisir konflik-konflik agraria supaya tidak ada lagi masyarakat yang jadi korban,” ucap Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos., M.Si membacakan sambutan lengkap Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si sekaligus membuka Sosialisasi Badan Bank Tanah di hotel BW Coco, Kamis 6 Maret 2025.
Sosialisasi diikuti pemangku kepentingan pertanahan di Sulteng dalam rangka persiapan penyusunan proposal Pelepasan Hutan Produksi Konversi Tidak Produktif (HPK-TP) untuk ketahanan pangan dan energi di 8 kabupaten serta rencana perolehan tanah yang dikeluarkan dari kawasan hutan (APL) hasi review tata ruang di Kabupaten Banggai.
Pertemuan ini diharap asisten dapat memberikan pemahaman yang utuh tentang peran dan fungsi Badan Bank Tanah dalam mengoptimalkan pengelolaan aset tanah di Sulteng termasuk konektivitasnya dengan pembangunan daerah dalam bingkai 9 program unggulan BERANI.
“Bank Tanah dapat berperan kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” lanjut asisten demi terwujudnya tata kelola tanah yang adil dan berkelanjutan.
Sehingga tanah yang ada harap asisten dapat bermanfaat mendorong investasi, aksesibilitas dan produktivitas warga termasuk mendukung program-program strategis nasional seperti ketahanan pangan dan energi, perumahan rakyat dan hilirisasi industri.
“Semoga Badan Bank Tanah dapat memberikan kontribusi kesejahteraan dan mendukung pembangunan nasional,” harapnya ke depan.
Sementara Deputi Perencanaan Strategis & Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah Perdananto Aribowo menyampaikan bahwa tugas-tugas yang diemban Bank Tanah antara lain merencanakan ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, sosial, pembangunan, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan, serta reforma agraria dan keadilan pertanahan.
Diungkapnya bahwa Badan Bank Tanah memiliki hak pengelolaan di lahan seluas lebih dari 6000 hektar di Kabupaten Poso. Lahan ini jelasnya disiapkan untuk industri peternakan sapi perah.
Ia berharap kehadiran Badan Bank Tanah dapat disambut dengan baik oleh pemerintah provinsi, kabupaten kota dan stakeholder pembangunan di Sulteng.
“Sosialisasi ini dapat menjadi awal silaturahmi dan koordinasi yang baik dalam menggali masukan dan aspirasi demi terwujudnya pengelolaan tanah tepat sasaran dan berkelanjutan,” tandasnya yang siap menjadi pilar penting mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Sulteng.
Nampak hadir di pembukaan sosialisasi, Kepala Bappeda Sulteng Dr. Ir. Christina Sandara Tobondo, M.T, Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulteng dan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Provinsi Sulteng.**
Palu, trustsulteng – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar safari ramadhan di Masjid Agung Baiturrahim, Jalan Masjid Raya Lolu, Palu Timur, Rabu 5 Maret 2025. Acara ini dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, didampingi oleh Wakil Gubernur, dr. Reni Lamadjido, Sp. PK, M.Kes, Sekretaris Daerah, Dra. Novalina, MM, serta para Asisten, Staf Ahli , Kepala Organisasi Prangkat Daerah (OPD) dan para Pegawai Syarah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anwar Hafid, menyampaikan pesan agar ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan dalam membangun daerah.
“Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga dibulan suci ini, Allah SWT menurunkan keberkahan bagi negeri ini yang kita cintai,” ucap Gubernur Anwar.
Mengusung semangat BERANI Berkah, Gubernur menekankan pentingnya program Sulteng Mengaji dan Sulteng Berjamaah, yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan serta membawa keberkahan bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Ia juga menegaskan bahwa setiap kegiatan pemerintahan, termasuk rapat dan pertemuan, wajib dihentikan saat azan berkumandang dan dapat langsung melaksanakan ibadah.
Lebih lanjut, Gubernur meminta do’a dan dukungan masyarakat agar pemerintah dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Sulawesi Tengah.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. Beri kami kesempatan untuk bekerja dan berbuat yang terbaik bagi Sulawesi Tengah,”ucapnya.
Dalam suasana penuh kebersamaan, Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengesampingkan perbedaan politik pasca-Pilkada.
“Pilkada sudah selesai. tidak ada lagi perbedaan pendukung, tidak ada lagi Berani, Beramal, Sangganipa. Yang ada hanyalah kita, rakyat Sulawesi Tengah, saya dan dr.Reny adalah pelayan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah,” tegasnya
Sebagai penutup, dilakukan penyerahan bingkisan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta sesi foto bersama dengan jajaran OPD dan pegawai syarah Masjid Agung Baiturrahim.**
Palu, trustsulteng – Tim Resmob Tadulako Polresta Palu berhasil mengamankan dua tersangka kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Penangkapan dilakukan pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WITA, di Dusun 4, Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Kedua tersangka, yaitu laki-laki berinisial MR alias Rey (19) Pelaku Utama dan IBL (24), ditangkap tanpa perlawanan.
Kasus ini berawal dari laporan kepolisian dengan Nomor: LP/B/284/III/2025/ SPKT/Polresta Palu/Polda Sulteng, tanggal 1 Maret 2025. Kejadian penganiayaan terjadi di salah satu homestay di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Korban, yang diketahui merupakan seorang pria RCL (28), ditemukan meninggal dunia sembari tengkurap diatas kasur kamar homestay dengan luka di bagian paha dan betis.
Kapolresta Palu Kombes Pol. Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H., didampingi Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Made Yoga Mahendra, S.I.K., Ps. Kasubsi PIDM Polresta Palu Aiptu I Kadek Aruna, menjelaskan kronologi kejadian dan penangkapan, .melalui konfrensi pers.
Dari Kronologi yang di himpun Kepolisian, Pada Sabtu, 1 Maret 2025, sekitar pukul 05.30 WITA, bermula saat MR dan MYS sedang beristirahat di salah satu kamar Homestay. Tiba-tiba, RCL bersama RJ datang menggunakan sepeda motor dan memarkir kendaraan tepat di depan homestay.
Saat itu pintu depan homestay dalam posisi terbuka, namun pintu kamar tempat MR dan MYS berada dalam keadaan terkunci. RCL kemudian menggedor pintu kamar sambil berteriak Kepada MYS untuk membukakan pintu kamar. Karena khawatir terjadi keributan, MR menyuruh MYS untuk tidak membuka pintu.
Namun, setelah beberapa kali pintu digedor keras (korban menendang pintu kamar), Sehingga MR langsung berpindah tidur ke lantai tepat disamping kasur, Kemudian MYS akhirnya membukanya, dan RCL langsung masuk ke kamar.
Setelah masuk, RCL bertanya kepada MYS mengenai siapa yang sedang tidur di lantai MYS menjawab bahwa itu adalah MR, RCL kemudian meminta MR dan MYS keluar dari kamar, tetapi MR pura-pura tidak mendengar dan tetap berbaring di lantai sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Situasi semakin memanas ketika RCL mengancam dengan mengatakan, “Kalau dia tidak bangun, siram saja dia.”
Melihat situasi yang tidak kondusif, MYS langsung menarik MR keluar kamar, kemudian pindah ke kamar sebelahnya, sementara MR hanya duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian, MR mendengar suara motor yang di kendarai IBL yang tiba di Homestay dan segera menemuinya. Kepada IBL, MR menceritakan perlakuan dan perkataan RCL sehingga membuatnya sakit hati.
Dalam kondisi emosi, MR meminta IBL mengantarnya pulang untuk mengambil sebilah parang milik ayahnya berdasarkan keterangan kakak dari MR . Usai mengambil parang dan mengganti pakaian, MR kembali ke Homestay bersama IBL.
Tepat Pukul. 06.30 WITA, Saat tiba di homestay, MR melihat RCL sedang tidur tengkurap di kamar dengan pintu yang terbuka. MR kemudian mengatakan kepada Pr. MYS dan A, sembari berteriak “Saya mau potong RCL ini.” ,Namun keduanya menganggapnya bercanda.
Sambil mengeluarkan Parang dari dalam sarung MR Mengatakan kepada MYS dan A “Kamu Tidak Takut Darah,”Sehingga MYS dan A menjadi ketakutan, A langsung masuk kedalam kamar tepat disamping kamar korban tidur dan berpindah lari kedepan kamar.
Tak berselang lama kemudian, MR masuk ke kamar RCL dengan membawa parang. Ia mematikan lampu kamar dan menyerang korban dengan mengayunkan parang ke bagian paha kiri sebanyak 2 (dua) kali dan betis kanan 1 (satu) kali, Korban RCL, sempat berteriak 2 (dua) kali sebelumnya.
Sehingga MR melarikan diri bersama IBL menggunakan sepeda motor. menuju ke Desa Sidera kerumah adik IBL untuk menyimpan parang yang digunakan dalam penganiayaan tersebut. Usai menerima laporan, Tim Resmob Tadulako segera melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menginterogasi saksi-saksi.
Informasi dari keluarga tersangka menyebutkan bahwa MR sempat mengambil sebilah parang milik ayahnya sebelum kejadian. Kakak tersangka IBL juga memberikan keterangan bahwa Lk.Mr dan Lk.IBL sempat mengaku kepada kakaknya bahwa mereka “baru saja melukai seseorang” sebelum meninggalkan lokasi.
Pada selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WITA Berdasarkan informasi masyarakat, Tim Resmob akhirnya mengetahui keberadaan kedua tersangka di sebuah rumah di Dusun 4, Desa Wani. Penangkapan dilakukan pada Selasa malam tanpa perlawanan. Kedua tersangka mengakui perbuatannya.
Dalam penangkapan ini, polisi telah mengamankan barang bukti, antara lain, sebilah parang yang digunakan tersangka. Motif penganiayaan diduga karena tersangka kesal terhadap perkataan korban yang mengatakan, “Kalau Kau tidak keluar, saya siram dengan air.”
Kedua tersangka saat ini mendekam di Mako Polresta Palu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kedua Tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 355 Ayat 2 KUHP jo Pasal 56 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.**