Palu, trustsulteng – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar safari ramadhan di Masjid Agung Baiturrahim, Jalan Masjid Raya Lolu, Palu Timur, Rabu 5 Maret 2025. Acara ini dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, didampingi oleh Wakil Gubernur, dr. Reni Lamadjido, Sp. PK, M.Kes, Sekretaris Daerah, Dra. Novalina, MM, serta para Asisten, Staf Ahli , Kepala Organisasi Prangkat Daerah (OPD) dan para Pegawai Syarah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anwar Hafid, menyampaikan pesan agar ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan dalam membangun daerah.
“Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga dibulan suci ini, Allah SWT menurunkan keberkahan bagi negeri ini yang kita cintai,” ucap Gubernur Anwar.
Mengusung semangat BERANI Berkah, Gubernur menekankan pentingnya program Sulteng Mengaji dan Sulteng Berjamaah, yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan serta membawa keberkahan bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Ia juga menegaskan bahwa setiap kegiatan pemerintahan, termasuk rapat dan pertemuan, wajib dihentikan saat azan berkumandang dan dapat langsung melaksanakan ibadah.
Lebih lanjut, Gubernur meminta do’a dan dukungan masyarakat agar pemerintah dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Sulawesi Tengah.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. Beri kami kesempatan untuk bekerja dan berbuat yang terbaik bagi Sulawesi Tengah,”ucapnya.
Dalam suasana penuh kebersamaan, Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengesampingkan perbedaan politik pasca-Pilkada.
“Pilkada sudah selesai. tidak ada lagi perbedaan pendukung, tidak ada lagi Berani, Beramal, Sangganipa. Yang ada hanyalah kita, rakyat Sulawesi Tengah, saya dan dr.Reny adalah pelayan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah,” tegasnya
Sebagai penutup, dilakukan penyerahan bingkisan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta sesi foto bersama dengan jajaran OPD dan pegawai syarah Masjid Agung Baiturrahim.**
Palu, trustsulteng – Tim Resmob Tadulako Polresta Palu berhasil mengamankan dua tersangka kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Penangkapan dilakukan pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WITA, di Dusun 4, Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Kedua tersangka, yaitu laki-laki berinisial MR alias Rey (19) Pelaku Utama dan IBL (24), ditangkap tanpa perlawanan.
Kasus ini berawal dari laporan kepolisian dengan Nomor: LP/B/284/III/2025/ SPKT/Polresta Palu/Polda Sulteng, tanggal 1 Maret 2025. Kejadian penganiayaan terjadi di salah satu homestay di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Korban, yang diketahui merupakan seorang pria RCL (28), ditemukan meninggal dunia sembari tengkurap diatas kasur kamar homestay dengan luka di bagian paha dan betis.
Kapolresta Palu Kombes Pol. Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H., didampingi Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Made Yoga Mahendra, S.I.K., Ps. Kasubsi PIDM Polresta Palu Aiptu I Kadek Aruna, menjelaskan kronologi kejadian dan penangkapan, .melalui konfrensi pers.
Dari Kronologi yang di himpun Kepolisian, Pada Sabtu, 1 Maret 2025, sekitar pukul 05.30 WITA, bermula saat MR dan MYS sedang beristirahat di salah satu kamar Homestay. Tiba-tiba, RCL bersama RJ datang menggunakan sepeda motor dan memarkir kendaraan tepat di depan homestay.
Saat itu pintu depan homestay dalam posisi terbuka, namun pintu kamar tempat MR dan MYS berada dalam keadaan terkunci. RCL kemudian menggedor pintu kamar sambil berteriak Kepada MYS untuk membukakan pintu kamar. Karena khawatir terjadi keributan, MR menyuruh MYS untuk tidak membuka pintu.
Namun, setelah beberapa kali pintu digedor keras (korban menendang pintu kamar), Sehingga MR langsung berpindah tidur ke lantai tepat disamping kasur, Kemudian MYS akhirnya membukanya, dan RCL langsung masuk ke kamar.
Setelah masuk, RCL bertanya kepada MYS mengenai siapa yang sedang tidur di lantai MYS menjawab bahwa itu adalah MR, RCL kemudian meminta MR dan MYS keluar dari kamar, tetapi MR pura-pura tidak mendengar dan tetap berbaring di lantai sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Situasi semakin memanas ketika RCL mengancam dengan mengatakan, “Kalau dia tidak bangun, siram saja dia.”
Melihat situasi yang tidak kondusif, MYS langsung menarik MR keluar kamar, kemudian pindah ke kamar sebelahnya, sementara MR hanya duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian, MR mendengar suara motor yang di kendarai IBL yang tiba di Homestay dan segera menemuinya. Kepada IBL, MR menceritakan perlakuan dan perkataan RCL sehingga membuatnya sakit hati.
Dalam kondisi emosi, MR meminta IBL mengantarnya pulang untuk mengambil sebilah parang milik ayahnya berdasarkan keterangan kakak dari MR . Usai mengambil parang dan mengganti pakaian, MR kembali ke Homestay bersama IBL.
Tepat Pukul. 06.30 WITA, Saat tiba di homestay, MR melihat RCL sedang tidur tengkurap di kamar dengan pintu yang terbuka. MR kemudian mengatakan kepada Pr. MYS dan A, sembari berteriak “Saya mau potong RCL ini.” ,Namun keduanya menganggapnya bercanda.
Sambil mengeluarkan Parang dari dalam sarung MR Mengatakan kepada MYS dan A “Kamu Tidak Takut Darah,”Sehingga MYS dan A menjadi ketakutan, A langsung masuk kedalam kamar tepat disamping kamar korban tidur dan berpindah lari kedepan kamar.
Tak berselang lama kemudian, MR masuk ke kamar RCL dengan membawa parang. Ia mematikan lampu kamar dan menyerang korban dengan mengayunkan parang ke bagian paha kiri sebanyak 2 (dua) kali dan betis kanan 1 (satu) kali, Korban RCL, sempat berteriak 2 (dua) kali sebelumnya.
Sehingga MR melarikan diri bersama IBL menggunakan sepeda motor. menuju ke Desa Sidera kerumah adik IBL untuk menyimpan parang yang digunakan dalam penganiayaan tersebut. Usai menerima laporan, Tim Resmob Tadulako segera melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menginterogasi saksi-saksi.
Informasi dari keluarga tersangka menyebutkan bahwa MR sempat mengambil sebilah parang milik ayahnya sebelum kejadian. Kakak tersangka IBL juga memberikan keterangan bahwa Lk.Mr dan Lk.IBL sempat mengaku kepada kakaknya bahwa mereka “baru saja melukai seseorang” sebelum meninggalkan lokasi.
Pada selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WITA Berdasarkan informasi masyarakat, Tim Resmob akhirnya mengetahui keberadaan kedua tersangka di sebuah rumah di Dusun 4, Desa Wani. Penangkapan dilakukan pada Selasa malam tanpa perlawanan. Kedua tersangka mengakui perbuatannya.
Dalam penangkapan ini, polisi telah mengamankan barang bukti, antara lain, sebilah parang yang digunakan tersangka. Motif penganiayaan diduga karena tersangka kesal terhadap perkataan korban yang mengatakan, “Kalau Kau tidak keluar, saya siram dengan air.”
Kedua tersangka saat ini mendekam di Mako Polresta Palu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kedua Tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 355 Ayat 2 KUHP jo Pasal 56 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.**
Palu, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr.Reny A.Lamadjido, mengikuti secara virtual peluncuran Indikator Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) Monitoring Center for Prevention (MCP) 2025 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dari ruang rapat Gubernur Sulawesi Tengah, pada Rabu 5 Maret 2025.
Turut mendampingi, Sekda Dra.Novalina,MM, Kadis Perkimtan Abdul Haris Karim, Kadis Bimatarung Dr.Ir.Faidul Keteng, Kabid Jalan Budi, Inspektorat Fitri Mastura. Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa MCP merupakan instrumen strategis bagi pemerintah daerah untuk mengukur efektivitas rencana aksi pencegahan korupsi.
Dengan indikator yang lebih komprehensif dan berbasis evaluasi mendalam, MCP 2025 diharapkan dapat menjadi acuan kepala daerah dalam membangun sistem pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan efisien. “Pencegahan korupsi bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga memastikan regulasi mendukung ekosistem yang bersih dan sehat. MCP harus menjadi sistem yang memperkuat tata kelola tanpa menciptakan hambatan bagi sektor usaha dan pembangunan ekonomi,”katanya.
Pada 2024, KPK bersama Kemendagri dan BPKP telah mengimplementasikan MCP di 546 pemerintah daerah. Hasil evaluasi MCP 2024 menunjukkan total nilai capaian nasional sebesar 76, mengalami kenaikan satu poin dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, masih dibutuhkan sejumlah perbaikan guna mengakselerasi pencegahan korupsi melalui MCP. Sebagai tindak lanjut, MCP 2025 hadir dengan penyempurnaan indikator untuk menutup celah korupsi.
Delapan area intervensi utama tetap menjadi fokus, yaitu : perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, pelayanan publik, pengawasan APIP, manajemen ASN, pengelolaan BMD dan optimalisasi pajak daerah.
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi (Korsup) KPK, Didik Agung Widjanarko menjelaskan bahwa delapan area tersebut terdiri atas 16 sasaran pencegahan korupsi dengan 111 indikator. “Dari identifikasi kerawanan korupsi di area tersebut, ditentukan sasaran pencegahan yang mencakup tiga aspek utama, yaitu transparansi, regulasi dan kebijakan, serta akuntabilitas,”ungkapnya.
Dengan adanya penyempurnaan ini, Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam menerapkan upaya pencegahan korupsi serta meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan. “Diharapkan melalui MCP ini dapat diikuti dengan langkah-langkah nyata dalam pencegahan korupsi di daerah,”pungkasnya.
Palu, trustsulteng – Program 9 Berani merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah periode 2025-2030 yang bertujuan untuk mendorong pembangunan yang maju dan berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
Hal tersebut diungkap Gubernur Dr.H.Anwar Hafid,M.Si diruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, pada Rabu siang 5 Maret 2025.
Turut mendampingi gubernur, Wakil Gubernur dr.Reny A.Lamadjido,Sp,PK,M.Kes, Sekda Dra.Novalina,MM.
Program tersebut, kata Gubernur Anwar Hafid, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Tengah.
Untuk merealisasikan program tersebut, Ia pun menginstruksikan para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Sulteng untuk segera menyusun naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk menterjemahkan 9 Program Berani.
RPJMD ini diharapkan selesai paling lambat di bulan April 2025, sehingga dapat segera diimplementasikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Tengah dalam bingkai program unggulan 9 Berani.
Dalam penyusunan RPJMD ini harus mencakup 4 variabel, antara lain : 1). Pro Poor (Mengurangi Kemiskinan): bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di Sulawesi Tengah, 2). Pro Job (Menciptakan Lapangan Kerja): bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja di Sulawesi Tengah, 3). Pro Growth (Berorientasi pada Pertumbuhan): bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah, 4). Pro Infairmen (Aspek Lingkungan): bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di Sulawesi Tengah.
“Saya menekankan hal ini, karena program ini (9 Berani) menyangkut hajat hidup orang banyak,”tegasnya.
Selanjutnya Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam mencapai tujuan program 9 Berani. Oleh karena itu, Gubernur Anwar Hafid menginstruksikan agar setiap OPD memiliki minimal 1 program unggulan yang berhubungan dengan 4 variabel utama tersebut di atas.
Terakhir gubernur menginstruksikan agar setiap OPD memperhatikan kelayakan rumah ibadah untuk digunakan beribadah, karena hal ini merupakan bagian dari program Berani Berkah yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan.
Tampak hadir, Para Staf Ahli Gubernur, Para Asisten dan Para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.**
Palu, trustsulteng – Dalam rangka mengisi kegiatan dibulan suci Ramadhan 1446 H, Ditbinmas Polda Sulteng melakukan silaturahmi dan buka puasa bersama ulama-tokoh agama yang berada di Sulawesi Tengah, khususnya di kota Palu.
Kali ini silaturahmi dan puasa bersama Ditbinmas Polda Sulteng dengan ulama / tokoh agama dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Maret 2025 jam 17.00 wita bersama dengan Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri yang menjabat Ketua Umum MUI Sulawesi Tengan dan mantan Ketua Umum PB. Al Khairaat Pusat Palu yang dilaksanakan di lokasi Majelis Zikir Asybalul Akhiraat yang juga sekaligus kediaman Habib Ali Al Jufri di Jalan Puenjidi Kelurahan Kabonena Kecamatan Ulujadi Kota Palu, Sulteng.
Dirbinmas Polda Sulteng Kombes Pol Dr. Sirajuddin Ramly, S.H.,MH yang memimpin rombongan silaturahmi menyatakan bahwa silaturahmi dan buka puasa Ditbinmas Polda Sulteng bersama dengan ulama dilakukan dalam rangka melaksanakan program Beyond Trust Presisi yang bertujuan untuk lebih mendekatkan antara ulama dan umara/pemerintah khususnya Polri, sekaligus meminta masukan, dukungan, nasehat serta doa dari ulama kepada personil Polda Sulteng.
Sebelum buka puasa Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri memberikan tausiyah dan nasehat kepada rombongan Ditbinmas Polda Sultneg agar dalam menjalankan tugas senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta dalam memberikan pelayanan agar senantiasa dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan, sehingga keamanan dan ketertiban serta kedamaian di Sulawesi Tengah dapat senantiasa dipelihara dan terjaga dengan baik.
Saat buka puasa Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri didampingi Sekum MUI Sulawesi Tengah Dr. H. Sofyan Bachmid, S.Pd.,M.M dan salah satu pengurus MUI Sulteng Habib Alwi Al Jufri, sedangkan Dirbinmas Polda Sulteng Kombes Pol Dr. Sirajuddin Ramly,S.H.,M.H didamping para Kasubdit dan juga perwira Ditbinmas Polda Sulteng. Suasana silaturahmi dan buka puasa berlangsung dengan semangat penuh keakraban dan persaudaraan serta diselingi dengan humor dan candaan dari Habib Ali Al Jufri, sehingga suasana lebih cair dan guyub.
Kombes Pol Sirajuddin Ramly menambahkan bahwa program silaturuhami dan buka puasa dengan ulama/tokoh agama akan dilaksanakan dibeberapa tempat dan juga akan dilaksanakan oleh jajaran Polres. Disamping program tersebut diatas, juga ada beberapa program yang akan dilakukan Ditbinmas Polda Sulteng selama bulan Ramadhan, seperti pemberikan takjil, buka puasa bersama anak panti asuhan dan kaum dhuafa, melakukan safari subuh, tarawih keliling dan tadarusan.**
Jakarta, trustsulteng – Forum Perjuangan Masyarakat Mori Utara (FPMMU) bersama Lembaga Bantuan Hukum Lentera Keadilan menyampaikan aspirasi di Kejaksaan Agung (Kejagung). Pendemo mendesak Kejagung agar penyidik Kejati Sulteng segera menetapkan tersangka pelaku kasus dugaan korupsi PT RAS di Kabupaten Morowali Utara (Morut).
Aksi berlangsung Selasa Selasa 3 Maret 2025 di pimpin langsung Pdt Allan Billy Graham selalu ketua Forum dan Tokoh Masyarakat Morowali Utara.
Kepada media ini, Allan menyampaikan Aspirasi di Kejaksaan Agung karena proses hukum di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah dinilai “jalan ditempat”, serta kuat dugaan Kejati Sulteng mendapat tekanan dari pihak tertentu.
Bagaimana mungkin Alat-alat operasional yang telah disita setahun lalu, hari ini masih beroperasi.
Tahap penyidikan sudah setahun, belum ada penetapan tersangka sampai saat ini.
Kerugian negara telah direlease oleh Kajati Sulteng sebesar 400 milliar.
“Yang dilakukan PT RAS adalah kejahatan korporasi paling sempurna di Sulteng”. Tegas Allan.
Menurut Allan diketahui sebelumnya, PT RAS (Astra Agro Lestari group PT.Astar Agro Lestari = AALI TBK) di Morowali Utara telah beroperasi selama belasan tahun diduga tanpa memiliki Hak Guna Usaha (HGU), merambah Kawasan Hutan dan tidak memberikan plasma kepada rakyat.
“Selain itu, lahan yang digunakan beroperasi di atas HGU milik PTPN,”sebut Allan. ***
Palu, trustsulteng – Ratusan ASN Provinsi Sulteng dari pejabat struktural, fungsional hingga pelaksana berkumpul di halaman Pogombo pada Selasa pagi 4 Maret 2025.
Bukan untuk melaksanakan upacara atau apel gabungan tapi mereka dikumpulkan untuk menerima arahan dari Gubernur Dr. Anwar Hafid, M.Si seputar program dan kebijakan yang akan direalisasikan.
Terutama, strategi yang ditempuh untuk meningkatkan birokrasi daerah yang akuntabel, transparan dan berorientasi pelayanan.
Pada momen yang mirip dengan Retreat itu, gubernur meminta ASN bekerja dengan jujur dan integritas.
“Saya hanya minta satu saja kejujuran!” instruksinya agar terjalin kepercayaan antara atasan dengan bawahan maupun dengan mitra kerja.
Lalu dengan tegas ia meminta jangan ada ASN yang bekerja dengan tujuan ‘cari-cari muka’ untuk mencari perhatian dan menyenangkan pimpinan.
“Tidak usah cari muka kerja saja (profesional),” imbuhnya.
Untuk pejabat pun demikian, diharapnya jangan ada yang suka menekan bawahan dan memakai pola hubungan garis komando dengan staf.
“Kalau sekarang masih ada pasti gagal. Sekarang kerja berbasis rasio,” jelasnya memastikan.
Gubernur mengatakan bahwa prinsip kerja ‘on call’ akan diterapkan agar kapan pun pejabat dihubungi selalu aktif dalam panggilan sehingga responsivitas pelayanan meningkat.
“Jangan ada kata sementara proses,” sambungnya yang tidak mentolerir pejabat seumpama ada data yang diminta secepatnya namun belum disiapkan.
Untuk mencegah tertundanya pelayanan maupun pekerjaan ASN, gubernur meminta penerapan kontrak kinerja.
Tujuannya supaya dapat diketahui berapa lama waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai tolak ukur kinerja ASN.
Selain itu dalam rangka memperkuat dimensi spiritual ASN, Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny Lamadjido menggagas program Berani Berkah.
Lewat program ini, gubernur berharap ASN muslim dapat menghentikan segala aktivitas pekerjaan ataupun kegiatan rapat 30 menit sebelum adzan berkumandang dan segera meramaikan masjid untuk sholat berjamaah.
Dengan melaksanakan ibadah tepat waktu diyakini berdampak positif terhadap kedisiplinan dan integritas dalam bekerja.
“Kita mulai Sulteng berjamaah dari kantor gubernur,” ajaknya, secara khusus ke ASN sekretariat, tempat ia berkantor.
Gubernur juga memastikan kesejahteraan ASN dalam menghadapi hari raya Idul Fitri terpenuhi dengan pencairan TPP dan gaji 13.
Tidak sampai di situ, refocusing dengan memangkas anggaran yang tidak penting seperti perjalanan dinas dalam postur APBD 2025 tambahnya akan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai agar ASN mendapat hak yang sama tanpa dibeda-bedakan.
“Kalau mau cepat naik pangkat, kasi senang bawahan,” ucapnya bersambut gemuruh tepuk tangan ASN.
Turut hadir Wagub dr. Reny A.Lamadjido, Sp.PK., M.Kes dan Sekprov Dra. Novalina, M.M.***
Palu, trustsulteng – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menyerahkan bantuan kendaraan bermotor roda dua kepada Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Taman Hutan Raya (Tahura) se-Sulawesi Tengah.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, di halaman apel Pogombo Kantor Gubernur, Kota Palu, Selasa 4 Maret 2025, di sela-sela rapat koordinasi Gubernur dan Wakil Gubernur dengan kepala OPD dan seluruh ASN lingkup Pemprov Sulteng. Saat penyerahan, Gubernur Anwar Hafid didampingi Wakil Gubernur Reny Lamadjido serta Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk. Bantuan kendaraan operasional roda dua diberikan kepada 10 KPH dan satu Tahura, sebagai upaya Pemprov Sulteng dalam menunjang operasional KPH dan Tahura di lapangan. Total kendaraan yang diserahkan sebanyak 36 unit. Terdiri atas 27 unit motor trail, 5 unit motor matic, 3 unit motor sport, dan 1 unit motor bebek. Setiap KPH dan Tahura menerima minimal dua hingga maksimal lima unit, tergantung luas wilayah dan kebutuhan masing-masing.
Gubernur Anwar Hafid meminta kepada para Kepala KHP dan Tahura untuk menjaga dan memanfaatkan kendaraan tersebut dengan baik guna mendukung tugas di lapangan. Tolong dijaga kendaraan ini dengan baik demi menunjang kerja lapangan,” pesan Anwar kepada para Kepala KPH yang hadir langsung menerima bantuan tersebut.
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk, berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan mobilitas KPH dan Tahura dalam menjalankan tugas menjaga kelestarian lingkungan dan hutan di wilayah masing-masing.
Kita harus konsisten dan berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan hutan. Kendaraan ini harus dirawat dengan baik agar tetap awet, bisa digunakan dalam jangka panjang,” ujar Nenk.
Diketahui, pengadaan 36 unit kendaraan roda dua bersumber dari proyek RBP REFF++ Sulteng, yang bertujuan mendukung operasional pengelolaan hutan secara berkelanjutan di wilayah Sulteng.**
Palu, trustsulteng – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah saat ini masih dalam proses menghitung kerugian keuangan negara terkait dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan PT Rimbunan Alam Sentosa (PT RAS).
“Saat ini sedang berlangsung proses perhitungan kerugian keuangan negara. Penyidik telah mengumpulkan data terkait Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di lokasi Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara (PT PN) yang diduduki oleh PT RAS,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sulteng, La Ode, saat ditemui di Kantor Kejati Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, Senin 3 Maret 2025.
Meskipun penyidik telah menyita kendaraan alat berat, kendaraan roda empat, serta melakukan penggeledahan dan penyitaan dokumen, serta memeriksa sejumlah saksi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, pemerintah daerah setempat, pejabat PT RAS, dan instansi terkait lainnya, hingga kini belum ada penetapan tersangka.
Hal ini dikarenakan belum terpenuhinya alat bukti yang cukup. Ketika ditanya mengenai jadwal pemeriksaan pihak-pihak terkait dalam waktu dekat, La Ode menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada jadwal pemeriksaan yang ditetapkan untuk pekan ini dalam proses penyidikan kasus PT RAS.**
Palu, trustsulteng – Haul Guru Tua, atau peringatan wafatnya Pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Aljufrie yang ke 57 akan dilaksanakan tanggal 12 April 2025 bertepatan tanggal 13 Syawal 1446 Hijriyah. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Perdana Panitia Haul Guru Tua ke 57 yang dilaksanakan di Masjid Alkhairaat Kompleks Perguruan Alkhairaat Palu, Senin 3/2/25.
Hal ini disampaikan Muchlis Aseng, Kordinator seksi Informasi dan Publikasi Panitia Haul Guru Tua ke 57, Selasa 4 Maret 2925 Hadir dalam rapat panitia perdana itu, Ketua Utama Alkhairaat HS. Alwi bin Saggaf Aljufri, Ketua Umum PB Alkhairaat HS. Mohsen Alaydrus dan Ketua Panitia Pelaksana HS. Idrus bin Abdillah Aljufri. Hadir Pula Ketua Umum PP Wanita Islam Alkhairaat Syarifah Saihun Aljufri, Sekjen PB Alkhairaat Dhamaludin Mariadjang dan Jajaran Panitia Haul.
Dalam arahannya, Ketua Utama Alkhairaat, H.S. Alwi Saggaf Aljufri mengatakan haul Guru Tua tahun ini harus lebih baik dari sebelumnya. Ketua Utama menegaskan, evaluasi yang telah dilakukan tahun lalu menjadi catatan penting bagi panitia untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti tahun sebelumnya.
Ia mengatakan, panitia harus solid, sebab menurut hemat Ketua Utama Alkhairaat, jika solid bisa meminimalisir kesalahan paling tidak mendekati kesempurnaan.
“Jika kita solid, kita bisa mewarnai dan menutupi kekurangan-kekurangan yang ada,”kata Habib Alwi.
Sementara itu, Ketua PB Alkhairaat, Dr. H.S. Mohsen Alaydrus mengatakan, dalam rangkaian Haul kali ini akan diupayakan oleh Majelis Pendidikan PB Alkhairaat untuk melaksanakan sarasehan kurikukum muatan lokal Kealkhairatan.
Selain itu juga, akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kita Palu untuk tetap menggelar Festival Raodhah.
“Ini kegiatan sudah rutin kita lakukan setiap tahun, namun tentunya kita akan berusaha untuk menyajikan yang terbaik seperti harapan Ketua Utama Alkhairaat tadi,”katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Panita H.S. Idrus bin Abdillah Aljufri. Dia mengatakan perlunya belajar dari tahun sebelumnya terutama terkait dengan distribusi konsumsi yang merata, begitu pula soundsystem atau pengeras suara yang bisa didengar oleh seluruh jamaah haul, pengaturan tempat duduk dan penertiban pedagang kaki lima.
“Pengalaman saya mengikuti sejumlah haul dibeberapa tempat mereka menggunakan toa dan layar lebar dibeberapa tempat strategis, sehingga tidak ada yang ngobrol saat acara berlangsung,”kata Habib Idrus.
Sekretaris Panitia, Dr. H. Haerollah mengatakan, puncak Haul akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 April 2025 Miladiyah atau 13 Syawal 1446 Hijriyah.
Ceramah Haul direncanakan panitia akan mengundang KH. Quraisy Shihab dan beberapa menteri kabinet merah putih, seperti, menteri Sosial, Menteri UMKM dan Menteri ATR/Agraria. **