PALU- Penjabat Sekretaris Daerah Propinsi Sulawesi Tengah (Pj. Sekda Prov Sulteng) H.M Faizal Mang, menerima audience Tenaga Ahli (TA) Staf Presiden Republik Indonesia, bertempat di Ruker Sekda, Rabu 16 Maret 2022.
TA Staf Presiden RI, Usep, mengatakan kehadirannya di Palu Sulteng, selain bersilaturahmi juga sekaligus ingin mendata permasalahan agraria di Sulteng.
Menurutnya, sebelum Perpres 86 tentang Reforma Agraria diterbitkan, Pemda Kabupaten Sigi telah membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria. Sehingga Kabupaten Sigi merupakan pioneer pelaksanaan reforma agraria di Indonesia.
Ia pun melaporkan telah diberi tugas untuk meninjau perkembangan reforma agraria di Sulteng khususnya di Kabupaten Poso terkait kawasan food estate.
“Besok (17/3) kami akan menuju Napu,” kata Usep.
Sementara Pj.Sekda Prov, Faizal Mang, menuturkan Pemprov Sulteng bersama Kanwil BPN Sulteng telah membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria.
Menurutnya, sejak gempa 28 September 2018 merupakan salah satu permasalahan agrari yang dihadapi saat ini, khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Sehingga ia bermohon kepada Tenaga Ahli Staf Presiden Republik Indonesia agar Inpres Rehabilitasi Rekonstruksi dapat diperpanjang.
“Perpanjangan Inpers ini diharapkan agar aktivitas kementerian yang terkait dapat mempercepat Rehabilitasi dan Rekonstruksi pemulihan warga terdampak, karena hunian tetap (Huntap) belum sepenuhnya rampung,” bebernya.
Ia pun menyampaikan Kemenko Maritim dan Investasi telah meninjau Kabupaten Donggala sebagai Kawasan Food Estate guna menopang kebutuhan IKN di Kalimantan.
“Bapak Gubernur mempersiapkan Kabupaten Donggala sebagai kawasan food estate dan Kabupaten Banggai Laut sebagai kawasan Maritim Halal,” sebutnya.
Terkait kunjungan Tenaga Ahli Staf Presiden di Kabupaten Poso, Sekda Faisal Mang, menyampaikan, bahwa daerah Napu merupakan kawasan yang bagus untuk pertanian dan peternakan.
Turut hadir dalam pertemuan, Kepala. Biro (Karo) Pemerintahan dan Otda, Dahri Saleh, Karo Pembangunan, Arfan, dan perwakilan Kanwil BPN Sulteng.*
editor yusrin/biro adpim