Skip to content
TrustSulteng

TrustSulteng

Berita Aktual Sulteng

  • About
  • Blog
  • Contact
  • Kolom Rubrik
  • Pin Posts
  • Tentang Kami
Trust TVChanel
Gubernur Anwar Hafid Hilangkan Tradisi ‘Ban Serep’
  • Uncategorized

Gubernur Anwar Hafid Hilangkan Tradisi ‘Ban Serep’

Adm Red. April 15, 2025

Palu, trustsulteng – Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si punya resep manjur menjaga keharmonisan dengan wakilnya dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes.

“Di Sulawesi Tengah ini ada dua gubernur, jadi kalau ibu wakil ini kita panggil ‘gubernur kesehatan’. Jadi kalau urusan kesehatan beliau gubernur, saya wakil, ijin pak wamen ini sudah kesepakatan,” ujar gubernur sambil tersenyum.

Demikian penyampaian gubernur pada acara Musrenbang RKPD Provinsi Sulteng Tahun 2026 yang dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Bima Arya Sugiarto pada Senin 14 April 2025 di aula Bappeda.

Pemberian julukan ‘Gubernur Kesehatan’ merupakan bentuk rekognisi kepada wagub sebagai garda kesehatan dengan spesialisasi patologi klinik.

Selain itu, sebagai simbol kepercayaan bahwa segala kewenangan dan kebijakan kesehatan harus diambil oleh tangan profesional.

“Sehingga jangan berkembang lagi istilah ban serep supaya wakil itu hepi-hepi juga,” sambungnya yang mendelegasikan urusan kesehatan kepada wagub dr. Reny Lamadjido.

Gebrakan gubernur ini sekaligus mendobrak tradisi lama yang kerap menempatkan wakil kepala daerah sebagai ‘ban serep’ atau cadangan.

Padahal konsep tersebut sejatinya sudah usang di era kepemimpinan transformatif.

“Mudah-mudahan pak bupati dengan wakilnya bisa bikin begitu yang sesuai keahlian wakilnya,” harapnya.

Langkah progresif Gubernur Anwar Hafid ini dipuji Wamen Bima Arya yang menilai harmoni kepala daerah-wakil kepala daerah selaras dengan spirit Retreat Kepemimpinan di Akmil Semarang pascapelantikan serentak.

Jelasnya lagi, retreat dirancang sebagai inkubator kebersamaan dan komunikasi antara gubernur, bupati dan walikota dari satu wilayah guna menyelesaikan masalah pembangunan daerah.

Wamen Bima Arya juga berharap hubungan kepala daerah-wakil kepala daerah di Sulteng tetap harmonis dengan menerapkan resep kolaborasi ala Gubernur Anwar Hafid.

“Semoga bapak gubernur-ibu wakil gubernur mesra, sama-sama sampai di ujung pemerintahan,” harapnya mendoakan.

sumber: biro adpim

Anwar Hakim; Almarhum Situr Wijaya Kawal Sengketa Lahan Morut Hingga ke Jakarta
  • Uncategorized

Anwar Hakim; Almarhum Situr Wijaya Kawal Sengketa Lahan Morut Hingga ke Jakarta

Adm Red. April 15, 2025

Palu, trustsulteng – Koordinator Nasional Corruption Watch (NCW) Sulawesi, Anwar Hakim menduga ada kejanggalan dalam kematian jurnalis Situr Wijaya yang ditemukan meninggal dunia di Hotel D’Paragon, Jakarta Barat, pada Jumat, 4 April 2025.

Anwar Hakim mengatakan, Situr Wijaya adalah sosok yang aktif dan vokal dalam mengungkap berbagai persoalan agraria, termasuk kasus yang bergulir di Morowali Utara.

“Dia ikut dalam proses pengumpulan data, verifikasi dan mendampingi pelaporan ke Kejaksaan Tinggi. Anak ini sangat aktif dan Agresif, bahkan saya pernah minta dia bantu buat narasi dan lengkapi dokumen pendukung,” kata Anwar Hakim, Senin 14 April 2025.

Anwar Hakim mengungkapkan bahwa dia pernah meminta Situr Wijaya ke Jakarta bersama dua rekannya.

Kurang lebih setengah bulan mereka di Jakarta, rencana mau ketemu Mafud MD pada saat itu. Namun dalam perjalanannya, masalah belum selesai mereka pulang dulu karena mungkin faktor biaya selama di Jakarta.

“Satu bulan kemudian saya ketemu di Palu, karena saya dari Sulbar. Saya bilang kamu tidak pernah berobat ya, jalan terus. Iya katanya karena itu hari webnya tersendat – sendat pembayaran,” ujar Anwar Hakim melalui WhatsApp, Selasa 15 April 2025.

Setelah pertemuan itu, Situr Wijaya berangkat lagi ke Morowali bersama pengacara bernama Dayat dan anak Anwar Hakim. Setelah itu, los kontak.

Anwar Hakim juga pernah meminta almarhum Situr Wijaya naikkan berita masalah hasil verifikasi dan validasi terkait masalah perusahaan sawit di Morut.

“Itu hari dia kontak dengan saya, ya saya krimkan. Setelah itu, tidak ada kabar. Tiba – tiba saya dengar kabar alamarhum ini meninggal di Jakarta,” ujar Anwar Hakim kaget.

Anwar Hakim juga pernah meminta almarhum Situr Wijaya mendampingi pelaporan salah seorang warga inisial Hi. A ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng.

“Dia memang agresif, satu dua poin saja narasi dia bisa kembangkan sepenjang datanya jelas,” kenang Anwar Hakim.

Anwar Hakim mengaku, sangat kepingin mau ketemu sebenarnya sebelum lebaran, tapi karena dia juga operasi mata di Makassar, tidak sempat bertemu.

“Saya kaget tiba – tiba saya dengar sudah meninggal. Saya tanya teman, saya bilang siapa temani kesana dia bilang sendiri,” tandasnya.

Kini, publik menanti hasil autopsi yang telah dilakukan pihak Polda Metro Jaya untuk mengungkap penyebab pasti kematian almarhum Situr Wijaya. ***

TIM

Berikut Fakta Kejanggalan Kematian Jurnalis Situr Wijaya
  • Uncategorized

Berikut Fakta Kejanggalan Kematian Jurnalis Situr Wijaya

Adm Red. April 15, 2025

Palu, trustsulteng – Kematian jurnalis Situr Wijaya (SW) di kamar Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta, pada Jumat 4 April 2025, masih terus menimbulkan banyak pertanyaan.

Jenazah almarhum ditemukan dengan lebam di wajah dan pembengkakan di dahi yang diduga akibat benturan benda tumpul. Kejanggalan tersebut memicu spekulasi bahwa kematian SW mungkin bukan alami.

Tak hanya itu, terdapat pula sejumlah kejanggalan dari sejak awal jenazah ditemukan di kamar hotel tersebut.

1. Kondisi Kamar

Dari foto awal yang beredar menunjukkan lantai dalam keadaan retak. Hal itu bagi sebagian orang menjadi ragu apakah itu sesuai dengan standar interior Hotel D’Paragon.

Hal ini pun membuka spekulasi mengenai dugaan apakah lokasi kematian sesuai dengan yang dilaporkan.

2. Jenazah difoto dalam posisi miring

Foto awal yang diterima istri almarhum SW, Selviyanti di Palu dari seseorang memperlihatkan posisi jenazah layaknya orang tidur dengan posisi miring.

Foto tersebut diduga untuk menyembunyikan kondisi wajah yang lebam dan bengkak.

Kondisi wajah lebam dan bengkak baru diketahui setelah diperoleh foto saat jenazah ditemukan di dalam mobil ambulance yang terparkir di RS Duta Indah.

Bahkan, jenazah almarhum SW baru ditemukan berkat bantuan salah seorang anggota TNI yang merupakan saudara dari tetangga istri almarhum, yang sedang bertugas di Jakarta.

“Kebetulan ada tetangga yang punya sepupu anggota TNI bertugas di Jakarta. Berkat beliau jenazah almarhum berhasil ditemukan,” sebut Selviyanti saat ditemui pada Minggu malam (13/4/2025).

“Setelah menemukan lokasi jenazah, anggota TNI bernama Rafli langsung telpon saya dan bilang bahwa jenazah sudah ditemukan. “Tante, ini jenazah om Situr sudah ketemu tapi masih di dalam mobil Ambulace. Di sini hanya ada orang foto-foto saja,” tutur Selviyanti menirukan ucapan anggota TNI yang saat itu berusaha keras mencari keberadaan jenazah SW.

“Kalau tidak ada anggota TNI saudara tetangga saya itu, mungkin jenazah alamarhum suami saya itu tidak ketemu. Makanya, saat pemulangan jenazah, saya langsung mempercayakan dia untuk mengurus sampai mengantarkan untuk dibawa ke Palu,” tambahnya.

3. Petugas Hotel Tidak Lapor Polisi

Mengutip berita Tempo, jenazah pertama kali ditemukan oleh pihak hotel, tetapi mereka tidak segera melapor kepada pihak kepolisian terkait penemuan jenazah Situr Wijaya tersebut.

Lazimnya, jika menemukan orang dalam keadaan meninggal dunia langsung melaporkan ke pihak kepolisian dipasangkan police line untuk olah TKP.

Bahkan Situr Wijaya diduga meninggal pada Jumat malam sekitar pukul 22.25 WIB. Namun, pengelola hotel baru memanggil ambulans untuk mengangkut jenazah keesokan harinya. “Informasi dari pihak hotel kami terima pukul 12.57, mereka pesan Ambulans bilang atas nama pasien Situr Wijaya mau dibawa ke RS Ukrida yang terdekat dari lokasi,” ujar sopir ambulance yang tidak mau disebutkan namanya seperti dilansir Tempo.

Menurutnya, tim ambulance yang bertugas mengangkut tubuh korban melihat posisi Situr sudah tergeletak di bawah kasur hanya mengenakan celana boxer. Tim segera membawa pria itu ke RS Duta Indah untuk diperiksa. “Sampai di sana, korban dinyatakan meninggal dan badan sudah biru semua.”

4. Handphone masih Aktif

Kejanggalan lainnya adalah saat istri almarhum Selviyanti menerima kabar duka melalui panggilan telepon dari handphone Realme milik suaminya, Jumat (4/4/2025) siang, sekitar pukul 13.10 WITA atau pukul 12.10 WIB.

Seorang perempuan yang mengaku sebagai teman Situr mengabarkan kematian tersebut, sambil menyebut tidak ada biaya untuk membawa jenazah ke rumah sakit.

Tak lama setelah itu, Selviyanti kembali dihubungi via video call menggunakan iPhone milik almarhum. Kali ini, seorang pria yang mengaku dari pihak hotel menyampaikan kabar duka. Namun saat ia meminta melihat kondisi jenazah secara langsung, permintaan itu ditolak.

“Dia hanya mengirimkan foto dan menolak menunjukkan jenazah secara live,” ungkap Selviyanti.

Dalam video call itu, Selviyanti melihat ciri-ciri pria tersebut mengenakan jaket dan topi, sementara di latar belakang tampak seorang wanita memakai helm.

Lebih membingungkan lagi, tiga ponsel milik almarhum tetap aktif setelah ia dinyatakan meninggal. Padahal, hanya almarhum yang mengetahui kode akses ponsel tersebut. Bahkan Selviyanti pun sebagai istri selama ini tidak mengetahui kode aksesnya.

Hal itu juga diakui sejumlah rekan almarhum Situr Wijaya, yang dinilai tergolong saffety dalam berbagai hal.

“Bukan hanya untuk buka HP yang pakai kode akses, untuk membuka aplikasi WhatsApp (WA) almarhum juga pasang sandi,” sebut Hidayat, salah satu rekan dekat SW.

5. Kacamata, Keset dan Sepatu

Foto-foto awal yang beredar termasuk yang diterima istri almarhum SW, terlihat kacamata tergeletak di dekat kepala korban. Hal itu seperti menunjukkan terlepas saat almarhum SW terjatuh.

Menurut Selviyanti, almarhum SW memiliki kebiasaan saat sudah naik ke pembaringan pasti akan melepas kacamata dan meletakkannya di sisi kanan atau di rak yang ada di kamar.

“Tidak pernah dia naik ke tempat tidur pakai kacamata. Pasti dia lepas saat akan naik ke pembaringan. Jadi sangat aneh kalau dia terjatuh dari tempat tidur dengan kacamatanya,” tutur Selviyanti saat ditemui usai tahlilan dan baca doa untuk almarhum SW di rumah yang belum lama ditempati itu, pada Minggu malam (13/4/2025).

Selain kacamata, dalam foto tersebut juga terlihat sepatu yang tergeletak tak beraturan dan terkesan asal. Sementara kebiasaan almarhum SW, setiap memasuki kamar hotel atau penginapan ia akan meletakan sepatu atau sandalnya dengan rapi sebagaimana kebiasaannya di rumah.

Hal itu juga diamini salah satu rekannya. Hidayat yang beberapa kali melakukan perjalanan dan menginap bersama. Menurutnya, bukan tipikal almarhum SW yang membiarkan keadaan kamar terlihat berantakan sebelum dia tidur.

“Bahkan keadaan keset yang bergeser dari tempat semestinya seperti yang ada dalam foto itu tak akan dia biarkan. Saya teringat beberapa kali menginap bersama dengan almarhum, melihat prilakunya saat memasuki kamar hotel. Dia akan merapikan hal-hal yang bagi sebagian mungkin dianggap tidak terlalu penting,” ujarnya sembari mengamini kebiasaan-kebiasaan SW seperti dituturkan istrinya.

Seperti diberitakan, Situr Wijaya bernagkat ke Jakarta pada Kamis (3/4/2025) dengan berpamitan kepada istrinya untuk mudik ke Jawa sekaligus ada urusan di Jakarta. Namun Situr ditemukan meninggal dunia di kamar hotel D’Paragon Kebon Jeruk Jakarta pada Jumat, 4 April 2025.

Informasi terbaru menyebutkan, bahwa Situr Wijaya janjian dengan seseorang akan berangkat ke Jakarta untuk membawa laporan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah lebaran Idul Fitri.

Belum diketahui apakah laporan yang akan dibawa ke Kejagung itu terkait dengan kasus sengketa lahan di Morowali Utara, yang 2 tahun terakhir ia dampingi.

Beragam kejanggalan ini memicu pertanyaan besar bagi keluarga dan sejumlah teman dekatnya. Apakah kondisi kamar sengaja diatur sedemikian rupa? Mengapa pihak hotel tidak segera melapor ke polisi? Dan yang paling utama, apakah kematian SW adalah hasil rekayasa dari pihak tertentu?

Hingga kini, misteri kematian Situr Wijaya terus menjadi perhatian dan masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab. ***

TIM

Misteri Kematian Jurnalis Situr Wijaya: Sebelumnya Tiga Rekan Almahum Juga Mendadak MD
  • Uncategorized

Misteri Kematian Jurnalis Situr Wijaya: Sebelumnya Tiga Rekan Almahum Juga Mendadak MD

Adm Red. April 14, 2025

Palu, trustsulteng – Jurnalis Situr Wijaya (SW) yang ditemukan meninggal dunia (MD) di kamar Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta, pada Jumat 4 April 2025 lalu, masih

misteri dan menjadi perhatian sejumlah pihak.

Saat jenazah almarhum SW ditemukan, terlihat dari foto-foto yang diterima keluarga memperlihatkan adanya lebam di wajah.

Selain terdapat lebam, terlihat juga pori-pori di tengah jidat membesar, yang diduga mengalami bengkak akibat benturan benda tumpul.

Kematian SW banyak mengundang tanya. Hal ini karena sejumlah kejanggalan yang ditemukan saat jenazah almarhum ditemukan.

Mungkinkah kematian almarhum Situr Wijaya yang selama ini dikenal sebagai jurnalis kritis terdapat unsur pembunuhan?

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, jurnalis SW dalam dua tahun terakhir aktif melakukan pendampingan non litigasi terhadap masyarakat yang tengah mengalami konflik agraria atau sengketa lahan di Kabupaten Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah.

Pendampingan tersebut dilakukan almarhum SW bersama beberapa aktivis LSM dan praktisi hukum. Salah satu advokasi non litigasi adalah dengan melakukan pelaporan ke sejumlah pihak, termasuk ke Kementerian di Jakarta.

Sebelumnya, tiga rekan SW yang sebelumnya sama-sama melakukan pendampingan tersebut juga dikabarkan meninggal dunia (MD) mendadak.

1. Inisial AL Meninggal di Jakarta

Almarhum inisial AL dikabarkan meninggal dunia secara mendadak di hotel saat akan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya. Dilaporkan, AL yang asal Tojo Unauna ini meninggal dunia karena serangan jantung pada 29 Oktober 2024 dan dimakamkan kampung halaman istrinya di Lampung.

Dalam pendampingan kasus sengketa lahan di Kabupten Morut itu, almarhum AL yang juga berlatar belakang jurnalis ini disebutkan menjadi mitra jurnalis SW untuk menjadi narahubung di Jakarta dalam upaya advokasi non litigasi, karena AL sudah lama berdomisli di Jakarta.

Kepada salah satu rekannya, almarhum SW sempat menyebutkan bahwa kematian memdadak AL sangat mencurigakan.

“Waktu dapat kabar AL meninggal mendadak, almarhum Situr pernah bilang bahwa kematian AL ini mencurigakan,” sebut salah satu teman dekat SW yang berinisial DY.

2. Inisial TM

Almarhum TM juga dilaporkan meninggal mendadak dan disebut-sebut terkena serangan jantung.

Almarhum TM disebut-sebut tergabung dalam salah satu LSM yang turut mengadvokasi konflik lahan bersama almarhum jurnalis SW.

3. Inisial HH

Almarhum HH juga dikabarkan meninggal dunia sekira satu bulan sebelum kematian TM.

Meski belum terkonfirmasi secara pasti, dalam kasus pendampingan konflik lahan bersama SW, almarhum HH disebut-sebut beberapa kali membantu pembiayaan keberangkatan almarhum SW ke Jakarta untuk melaporkan kasus sengketa lahan di Morowali Utara itu.

Informasi diperoleh setelah kematian almarhum SW, HH sempat 2 kali mengirimkan dana yang diduga untuk keberangkatan ke Jakarta.

Salah satu rekan SW inisial HR mengaku sempat diperlihatkan nominal dana yang masuk dari dari HH. Sayangnya HR mengaku lupa nominal pastinya.

“Pastinya saya lupa nominalnya, yang jelas waktu di atas Rp100 juta,” sebut HR beberapa hari lalu.

Diduga, keberangkatan SW ke Jakarta sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar Hotel D’Paragon pada Jumat (4/4/2025), selain untuk mudik menjenguk ibu di Jogyakarta, ia juga akan membawa laporan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kementerian ATR/BPN terkait sengketa lahan di Morut itu.

“Katanya dia mau menjenguk ibunya dulu di Jawa, setelah itu ada urusan di Jakarta,” istri almarhum SW, Selviyanti yang ditemui di Palu, Jumat 11 April 2025.

Anehnya kata Selviyanti, selama ini jika hanya transit di Jakarta, almarhum pasti menginap di hotel atau penginapan yang tidak jauh dari bandara atau terminal akan jika ke Jawa via darat.

Lantas, mungkinkah ada pihak yang mengarahkan SW untuk menginap di Hotel D’Paragon yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu?

Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil lengkap dari pemeriksaan toksikologi dan histopatologi untuk memastikan penyebab kematian secara menyeluruh.

Lalu, apakah kejanggalan kondisi jenazah almarhum Situr Wijaya yang lebam-lebam diduga akibat kekerasan hingga menjadikannya korban pembunuhan?

Apakah kematian ketiganya ada kaitan dengan pekerjaan mereka dalam advokasi agraria? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi kunci dalam mengungkap fakta sebenarnya. Wallahu a’lam bishawab. ***

Jobfit Mulai 17 April, Gubernur Tegaskan Terbaik yang Terpilih
  • Uncategorized

Jobfit Mulai 17 April, Gubernur Tegaskan Terbaik yang Terpilih

Adm Red. April 13, 2025

Palu, trustsulteng – Ditengah Peringatan HUT ke-61 Provinsi Sulteng Tahun 2025 di halaman kantor gubernur pada Minggu, 13 April 2025 Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si mengumumkan pelaksanaan Jobfit bagi seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintah Provinsi Sulteng.

Jobfit bertujuan mengisi kekosongan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di beberapa Perangkat Daerah (PD) provinsi yang hingga saat ini masih ditempati Pejabat Pelaksana Tugas (Plt).

Lewat mekanisme ini akan dilakukan penilaian kecocokan antara kompetensi dan jabatan yang diemban. Hasilnya akan menentukan apakah pejabat tadi tetap di posisinya atau mengalami rotasi lewat pelantikan.

Setelah pelantikan hasil jobfit baru kemudian dibuka seleksi terbuka untuk promosi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

Berkenaan dengan itu, Gubernur Dr.H.Anwar Hafid,M.Si memastikan tidak ada jalur khusus bagi para calon, semuanya berpeluang dengan catatan mampu memberikan keyakinan kepada gubernur dalam mengakselerasi program-program BERANI sebagai kompas pembangunan Sulteng.

Sejumlah program BERANI yang diulas pada Peringatan HUT ke-61 antara lain: BERANI Cerdas untuk meningkatkan kualitas pendidikan; BERANI Sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan;BERANI Lancar unttuk mewujudkan konektivitas dan infrastruktur merata; BERANI Sejahtera membantu masyarakat dalam pemenuhan bahan pokok terjangkau.

BERANI Menyala memastikan seluruh wilayah di Sulteng teraliri listrik selama 24 jam;’BERANI Berdering memastikan tidak ada lagi wilayah di Sulteng yang masuk blank spot atau tidak memiliki sinyal telepon dan internet;BERANI Panen Raya menargetkan swasembada pangan dan produksi padi hingga 6 Ton per hektar; BERANI Tangkap Banyak modernisasi peralatan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan.

BERANI Berkah bertujuan mengintegrasikan aspek religiusitas dan kearifan lokal melalui gerakan berjamaah di tengah-tengah umat beragama dan BERANI Berintegritas untuk mempercepat Reformasi Birokrasi di Sulteng.

“Siapa yang bisa membawa program-program BERANI ini (maka) dia akan duduk di jabatan,” tegasnya mengungkap ‘kisi-kisi’ kriteria calon pejabat yang akan dipromosikan.

Selain itu, Ia mengimbau kepada ASN agar tetap menjaga ‘kemurnian niat’ sebagai pelayan rakyat dengan memberikan pelayanan berintegritas.

“Layani masyarakat dengan tulus ikhlas,” pungkasnya berharap mesin-mesin birokrasi makin cepat lajunya membawa Sulteng ke arah kesejahteraan.***

sumber; biro adpim

HUT Sulteng ke 61 Gubernur Anwar Hafid Berikan Kado Pendidikan dan Kesehatan Gratis
  • Uncategorized

HUT Sulteng ke 61 Gubernur Anwar Hafid Berikan Kado Pendidikan dan Kesehatan Gratis

Adm Red. April 13, 2025

Palu, trustsulteng – Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si resmi membebaskan biaya pendidikan dan kesehatan pada momen HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan pada Minggu 13 April 2025, di halaman kantor gubernur, jalan Sam Ratulangi.

“Sama dengan bapak-bapak, ibu disini, kita semua kalau istri kita atau suami kita ulang tahun, kita siapkan kado khusus untuk orang yang kita cintai,” ucapnya mengumpamakan pendidikan dan kesehatan gratis sebagai kado ulang tahun terindah buat masyarakat Sulteng.

Dengan terobosan membebaskan biaya pendidikan di SMA dan SMK lewat BERANI Cerdas, gubernur optimis tidak ada lagi orangtua yang tega mengubur mimpi anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan karena kendala biaya seperti biaya prakerin (praktek kerja industri) dan ujikom bagi siswa SMK dengan nilai hingga jutaan rupiah.

“Biaya prakerin yang jadi momok anak-anak tidak mau sekolah di SMK mulai tahun ini kita bebaskan,” serunya.

Sasaran BERANI Cerdas selanjutnya yakni pemberian bantuan beasiswa kepada mahasiswa Sulteng di semua jenjang kuliah sesuai jurusannya.

“Di mana pun dia kuliah, di Palu, di Jakarta, di mana saja akan kita berikan sesuai UKT,” lanjut gubernur menambahkan.

Begitu juga bagi sekolah-sekolah swasta yang sederajat SMA/SMK dipastikan akan menerima dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Tak hanya fokus pada pendidikan, kesehatan juga dipentingkan dengan BERANI Sehat, berkat kerjasama Pemda dengan BPJS Kesehatan, Sulteng menjadi provinsi ke-12 di Indonesia yang mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.

Lewat mekanisme ini, di mana pun masyarakat Sulteng berobat akan dilayani faskes yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan meskipun yang bersangkutan belum terdaftar peserta BPJS Kesehatan maupun status kepesertaan tidak aktif karena tunggakan iuran.

“Di mana pun rakyat Sulawesi Tengah yang menggunakan KTP Sulteng apabila sakit dia pergi ke puskesmas, rumah sakit mana saja yang kerjasama dengan BPJS maka saat itu juga BPJS akan aktif,” ulasnya bahwa syarat menerima pelayanan cukup menunjukkan bukti ber-KTP Sulteng.

Di bagian lain, kepada penunggak Pajak Kendaraan Bermotor, pemerintah provinsi juga memberikan amnesti berupa BERANI Bebaskan Tunggakan PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mulai tanggal 14 April hingga 14 Mei 2025.

“Kalau sudah diampuni kita bisa berkendaraan dengan leluasa dan tidak takut lagi ada sweeping,” terang gubernur mengajak masyarakat memanfaatkan kebijakan insentif PKB yang periodenya hanya sebulan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid mengajak tokoh-tokoh Sulteng yang menduduki sejumlah jabatan strategis di pusat untuk menjadi corong aspirasi daerah dalam perjuangan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Dana Bagi Hasil (DBH) sektor minerba dan industri.

Ia berharap kebijakan pusat dapat terasa denyutnya hingga ke Sulteng yang menjadi daerah penghasil dan penyimpan ‘harta karun’ tambang.

“Kalau dilakukan di hilir (industri) Insya Allah Sulawesi Tengah tidak akan kesulitan uang,” ulasnya tentang potensi PAD yang diterima jika dilakukan transformasi kebijakan.

Sementara itu, Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes ikut memperkuat penyampaian gubernur seputar BERANI Sehat yang arah program ini akan meningkatkan fasilitas dan kualitas rumah sakit provinsi hingga setara dengan rumah sakit nasional bahkan internasional.

“Bulan Mei Rumah Sakit Undata (mulai) mengadakan operasi jantung terbuka sehingga masyarakat Sulawesi Tengah tidak perlu jauh-jauh ke Rumah Sakit Harapan Kita,” ujarnya tentang peningkatan layanan Undata yang telah diprogramkan.

Dengan program BERANI yang visioner sebagai kompas pembangunan, Gubernur Anwar Hafid dan Wagub dr. Reny Lamadjido beserta jajaran perangkat daerah siap mewujudkan Sulteng menjadi daerah yang besar dan tangguh, atau disebut ‘Sulteng Nambaso’.

Nambaso sendiri adalah kearifan lokal yang berarti besar dan tangguh, yang kini menjadi DNA pembangunan Sulteng.

Selain 3 program BERANI tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga meluncurkan program Berani Melayani Perizinan Tepat Waktu. Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha dan masyarakat dengan memberikan jaminan kepastian waktu dan biaya dalam proses perizinan berusaha.

Nampak hadir di upacara, Ketua TP PKK Ketua TP PKK Ir.Hj.Sry Nirwanti Bahasoan Anwar, Unsur Forkopimda Sulteng, Unsur Pimpinan dan Anggota DPRD Prov Sulteng, Sekretaris Daerah Prov Sulteng Dra.Novalina,MM, Para Staf Ahli Gubernur, Para Asisten dan Para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Sulteng.

Turut hadir para gubernur dan wakil gubernur periode yang lalu yakni Gubernur 2021-2025 H. Rusdy Mastura bersama Dr.Vera Rompas Mastura, Gubernur 2011-2021 yang kini menjabat anggota DPR RI Drs. H. Longki Djanggola, M.Si dan Wagub 2019-2021 Dr. H. Rusli Palabbi, M.Si, Wagub 2021-2025 H.Ma’mun Amir diwakili Hj.Halimah Amir.

Nampak pula Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas, Wakil Ketua MPR RI merangkap Anggota DPD RI senator muda Sulteng Abcandra Muhammad Akbar, Direktur BPJS Kesehatan, Staf Ahli Menteri UMKM Sudaryano Lamangkona, S.Sos, M.Si, dan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal Mulyadin Malik Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si.

Para bupati/wakil bupati se Sulteng dan wakil walikota Palu, para raja dan dewan adat 13 kabupaten/kota se Sulteng, mitra pembangunan dan multi sektoral yang turut merayakan dengan suka cita ulang tahun Sulteng.

Dalam peringatan ini Gubernur Sulawesi Tengah Dr.H.Anwar Hafid,M.Si bertindak selaku Inspektur Upacara, Perwira Upacara Kaban Kesbangpol Drs.Arfan,M.Si, Komandan Upacara Kabid Ketahanan Ekonomi, Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan Dody Setiawan Agan,S.STP,M.Si.**

sumber; biro adpim

Merelevansikan Warisan Guru Tua di Zaman Post Truth
  • Masyarakat

Merelevansikan Warisan Guru Tua di Zaman Post Truth

Adm Red. April 12, 2025

Oleh : Salihudin ( KAHMI Sulteng)

Pagi yang cerah menyambut ribuan jamaah di Kompleks Pondok Pesantren Alkhairaat Pusat, Palu, Senin 12 April 2025. Pada waktu yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ingatan kolektif umat, peringatan haul Al-Allamah Alhabib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri kembali digelar.

Suasana haru dan khidmat bercampur dalam semangat ziarah ilmiah dan spiritual, membentangkan napas panjang sejarah dan cita-cita peradaban yang ditanamkan oleh sosok yang dikenal dengan sebutan Guru Tua.

Di tengah lautan manusia dari berbagai penjuru tanah air—khususnya Indonesia bagian timur—berkumpul para tokoh agama, cendekiawan, pejabat pemerintahan dan legislatif dari semua tingkatan.

Mereka hadir bukan sekadar menyimak pidato atau menyambung silaturahmi, melainkan meneguhkan kembali makna keteladanan Guru Tua yang melampaui batas ruang dan waktu.

Haul ini menjadi ruang kontemplasi kolektif, menyadarkan kita bahwa warisan yang beliau tinggalkan tak hanya berupa lembaga-lembaga pendidikan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang amat mendasar.

Saya sendiri duduk bersila di panggung utama, berdampingan dengan Prof. Dr. Zainal Abidin—seorang tokoh Alkhaerat sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Tengah.

Di tengah derasnya pidato-pidato seremonial dari berbagai pejabat, sy berdiskusi kecil dgn Prof. Diskusi kami menyentuh substansi yang lebih mendalam: bagaimana merelevansikan pemikiran dan ketokohan Guru Tua dalam lanskap zaman yang terus berubah, terutama di zaman _post truth_ serta bagaimana memperluas pengakuan lintas agama atas ketokohan beliau yang sejatinya bersifat universal.

Menurut Prof. Zainal Abidin, setidaknya ada dua hal penting yang perlu dielaborasi lebih lanjut dalam konteks kekinian. Pertama, adalah relevansi pemikiran Guru Tua dalam menghadapi tantangan zaman. Pemikiran beliau mengenai pendidikan yang menekankan keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu dunia, pembangunan karakter melalui adab, serta pentingnya ukhuwah dalam keberagaman, kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah masyarakat yang semakin terpolarisasi.

Di saat kurikulum pendidikan nasional kerap berubah mengikuti arah politik, model pendidikan integratif dan holistik yang diajarkan Guru Tua justru menjadi oase.

Kedua, adalah pentingnya menghadirkan testimoni otentik dari tokoh-tokoh lintas agama terhadap ketokohan Guru Tua. Pengakuan dari para pemimpin agama lain—bukan yang bersifat seremonial atau direkayasa—merupakan validasi kuat bahwa Guru Tua adalah figur inklusif yang mampu merangkul semua golongan. Ia bukan hanya milik satu mazhab, bukan pula eksklusif dalam identitas keislamannya, tetapi telah menjelma sebagai sosok pemersatu yang menghadirkan Islam dalam wajah kasih sayang dan persaudaraan semesta.

*****

Di sinilah letak pentingnya pendekatan naratif dalam menelusuri jejak Guru Tua. Keteladanan beliau tak cukup disampaikan dalam bentuk angka dan statistik—berapa sekolah yang dibangun, berapa ribu santri yang dihasilkan, atau seberapa luas jaringan Alkhairaat. Yang lebih urgen saat ini adalah menghidupkan nilai-nilai yang beliau perjuangkan ke dalam tindakan sosial dan kebijakan publik.

Dalam konteks ini, Guru Tua dapat dibaca sebagai _narrative figure_ yang membentuk imajinasi kolektif umat tentang makna pendidikan, dakwah, dan kebangsaan.

Sastrawan Emha Ainun Nadjib pernah menyatakan bahwa bangsa ini tak kekurangan intelektual, tetapi kekurangan guru. Guru yang tidak hanya mengajar, tapi mendidik dan mendewasakan.

Dalam kerangka ini, Guru Tua hadir bukan sebagai simbol nostalgia, melainkan sebagai patron moral yang terus membimbing arah perjalanan umat. Ia adalah guru bangsa dalam arti yang sesungguhnya: memadukan kecerdasan ruhani dan rasionalitas dalam membentuk peradaban.

Haul ini, pada akhirnya, bukan sekadar ritual tahunan, melainkan peringatan akan tanggung jawab historis yang kita pikul bersama. Bahwa di tengah gelombang zaman yang mengaburkan nilai, kita perlu menambatkan perahu pada pelabuhan makna yang telah dibangun oleh para tokoh seperti Guru Tua.

Warisan beliau bukan untuk dipuja, melainkan untuk dilanjutkan. Bukan untuk dikultuskan, tetapi untuk diteladani dalam praksis sosial yang nyata.

Menjelang siang, ketika cahaya matahari mulai merambat panas, saya berdiri memandang ke arah makam Sang Guru. Di sana, doa-doa mengalir tenang, dan kenangan membentuk ingatan kolektif bagi yg pernah bersentuhan dgn beliau.

Saya menyadari, bahwa Guru Tua telah tiada secara fisik, namun hidup dalam cara kita berpikir, bersikap, dan berbuat. Ia hadir dalam wajah-wajah santri yang tekun belajar, dalam pesan-pesan damai di tengah keberagaman, dan dalam keberanian untuk berdiri di atas nilai yang benar, meski tak selalu populer.

Dalam suasana itu, kita perlu memperbarui tekad kita :
mari hidupkan kembali warisan Guru Tua,dengan menjadikannya cahaya yang membimbing zaman.

Makna Logo HUT Sulawesi Tengah Cerminan Semangat Besar Menuju Sulteng Nambaso
  • Masyarakat

Makna Logo HUT Sulawesi Tengah Cerminan Semangat Besar Menuju Sulteng Nambaso

Adm Red. April 12, 2025

Palu, trustsulteng – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah tahun ini membawa semangat baru yang terangkum dalam tema “Semarak Sulteng Nambaso”. Logo peringatan yang dirancang khusus untuk momen bersejarah ini bukan hanya sebatas karya visual, melainkan simbol perjuangan dan harapan besar bagi masa depan provinsi ini. Di tengah transisi kepemimpinan menuju Gubernur dan Wakil Gubernur baru, logo ini mencerminkan semangat kolektif untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai daerah yang lebih maju, besar, dan berkelanjutan.

Makna mendalam dalam logo ini mencerminkan perjalanan panjang Sulawesi Tengah. Angka 61 bukan sekadar penanda usia, melainkan simbol pencapaian dan keteguhan. Di balik visualnya, terkandung filosofi tentang kebesaran yang dirangkum dalam semangat “Nambaso”, sebuah representasi tentang kemuliaan, keagungan, dan warisan budaya yang mengakar kuat dalam jati diri masyarakat Sulteng. Elemen-elemen dalam logo tersebut menyuarakan suara hati rakyat Sulawesi Tengah yang bangkit dari masa sulit, menyatukan 15 etnis dalam harmoni, serta menghargai kekayaan alam luar biasa mulai dari Danau Poso hingga Teluk Tomini.

Logo ini juga menampilkan simbol sakral “taiganja” yang lekat dengan nilai kehormatan dan sejarah. Simbol tersebut menjadi pengingat bahwa dalam setiap langkah ke depan, masyarakat Sulawesi Tengah tidak pernah melupakan akar budayanya. Arah garis yang mengarah ke atas menggambarkan gerak progresif, cermin dari ambisi besar provinsi ini untuk melampaui batas dan terus tumbuh dalam sektor pendidikan, budaya, dan kemanusiaan.

Lebih jauh, gradasi warna dalam logo menampilkan nuansa khatulistiwa, menegaskan posisi geografis Sulteng sebagai titik keseimbangan alam. Ini menjadi refleksi bahwa keharmonisan antara laut, hutan, dan pegunungan adalah bagian tak terpisahkan dari identitas daerah ini. Terselip pula inisial “B” dari kata “BERANI” yang mewakili semangat gotong royong dan kekuatan kepemimpinan baru yang mengedepankan keberanian dalam membangun Sulteng yang tangguh.

Dalam desain grafisnya, logo ini menghadirkan elemen-elemen yang terinspirasi dari pola budaya lokal seperti bentuk runcing dan berlian, menciptakan harmoni visual yang kuat dan berkarakter. Setiap garis, warna, dan konfigurasi dalam logo bukan hanya ornamen semata, melainkan narasi yang menyatu dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan.

Dengan hadirnya identitas visual ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak seluruh masyarakat untuk turut menyemarakkan semangat Nambaso. Logo HUT ke-61 ini bukan sekadar simbol perayaan, melainkan representasi kebesaran jiwa dan optimisme seluruh rakyat Sulawesi Tengah dalam melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah. **

sumber; biro adpim

Tanggul Permanen Solusi Banjir Tahunan
  • Uncategorized

Tanggul Permanen Solusi Banjir Tahunan

Adm Red. April 12, 2025

Morut, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan bahwa pembangunan tanggul permanen di sepanjang Sungai La’a dan Sungai Tambalako adalah solusi utama untuk menghentikan banjir tahunan yang terus menerjang wilayah Morowali Utara (Morut). Dalam kunjungan langsung ke lokasi terdampak pada Rabu (9/4/2025), Anwar menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan pusat untuk memastikan pembangunan tanggul ini segera diwujudkan.

“Salah satu solusi yang saya pikirkan dan akan kita dorong bersama adalah pembangunan tanggul di sepanjang pinggir Sungai La’a. Kalau ini dilakukan, saya kira banjir tidak akan lagi masuk ke permukiman warga,” tegas Gubernur Anwar di hadapan Morut, jajaran DPRD, tokoh masyarakat, serta warga terdampak.

Luapan dua sungai besar ini telah menjadi ancaman rutin bagi masyarakat, terutama saat musim hujan tiba. Gubernur Anwar, yang hadir bersama tim teknis lengkap dari Pemprov Sulawesi Tengah, memastikan langkah penanganan kali ini tidak akan bersifat sementara. Tim tersebut terdiri dari Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Sumber Daya Air, Kepala Balai Sungai, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang langsung mengkaji kondisi lapangan untuk perencanaan teknis pembangunan tanggul.

Gubernur juga meminta agar seluruh pihak mendukung penuh rencana ini, termasuk warga yang lahannya mungkin terdampak proyek. “Kalau kita ingin aman dari banjir, mari kita ikhlas bersama. Jangan sampai pembangunan ini terhambat karena persoalan pembebasan lahan. Ini untuk keselamatan kita semua,” ujarnya.

Anwar berencana membawa langsung usulan ini ke pemerintah pusat bersama Bupati Morut untuk mempercepat proses realisasi. Ia juga menyatakan siap menghadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi agar pembangunan tanggul ini masuk dalam prioritas nasional.

“Saya tidak datang hanya meninjau, tapi membawa solusi. Kita harus hentikan siklus banjir lima tahunan ini sekarang,” tegasnya. **

Gubernur Sulteng Ajak Umat Islam Hidupkan Warisan Sang Maha Guru Pendidikan
  • Uncategorized

Gubernur Sulteng Ajak Umat Islam Hidupkan Warisan Sang Maha Guru Pendidikan

Adm Red. April 12, 2025

Palu, trustsulteng – Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si menyerukan umat Islam untuk melanjutkan visi memajukan pendidikan sebagai pondasi kemajuan bangsa sebagaimana dirintis oleh sang ulama karismatik Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua.

“Beliau adalah seorang maha guru yang harus kita contoh,” ucapnya di hadapan ribuan peserta Haul Guru Tua ke-57 di komplek Perguruan Alkhairaat, Sabtu 12 April 2025.

Gubernur Anwar Hafid mengagumi rekam jejak Guru Tua yang mampu mendirikan lebih 400 madrasah secara mandiri hingga akhir hayatnya selama berdakwah di Sulteng dan wilayah-wilayah Indonesia Timur.

“Ia pendidik sejati dengan segala kemandirian (mampu) melahirkan sekolah di mana-mana sampai akhir hayatnya 400 lebih madrasah berdiri tanpa APBD, (hanya) seorang diri membiayai sekolah sebanyak itu,” serunya kagum dan mendorong keberlanjutan misi mulia Guru Tua.

Sejalan dengan misi itu maka Gubernur Anwar Hafid mencetuskan program BERANI Cerdas dengan pemberian beasiswa kuliah gratis dan pembebasan segala biaya atau pungutan prakerin dan uji kompetensi di tingkat SMA/SMK.

Tidak sampai di situ saja, gubernur juga memastikan akan memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) kepada SMA swasta sebagai wujud kesetaraan dengan SMA/SMK negeri.

“(Harapannya) Tidak ada alasan lagi orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya di SMA/SMK,” tegasnya tentang manfaat program BERANI Cerdas yang peresmiannya dilaksanakan bertepatan dengan HUT Provinsi Sulteng ke-61.

Selain itu, ia juga mendorong pemangku kebijakan dan umat Islam untuk sama-sama menghidupkan madrasah-madrasah agar tidak semakin tertinggal dengan sekolah-sekolah negeri.

Menurutnya lembaga pendidikan madrasah dapat membantu anak-anak untuk lebih mendalami ilmu pelajaran agama.

Hal ini didorong pengalaman gubernur yang merasakan manfaat ilmu dan keberkahan setelah mengenyam pendidikan di Madrasah Diniyah Awaliyah Alkhairaat di desa Wosu, Morowali.

“Saya hanya sekolah di madrasah (Alkahiraat) bisa jadi gubernur,” ujar gubernur yang semasa kecil menimba ilmu dan adab dari para guru Alkhairaat yang dididik langsung Guru Tua.

Dengan jasa-jasanya yang sangat besar untuk kemajuan pendidikan dan bangsa tercinta maka diharapnya pemerintah pusat tidak ragu untuk segera menetapkan Guru Tua sebagai pahlawan nasional.

“Saya mendukung sepenuhnya dan mendorong pemerintah pusat menetapkan Habib Idrus (Guru Tua) sebagai pahlawan nasional,” tegasnya yang spontan diamini peserta haul.

Sementara terkait kasus penghinaan terhadap Guru Tua maka Gubernur Anwar Hafid mengimbau umat Islam untuk mempercayakan penyelesaian kasus ini ke aparat penegak hukum yang sudah gerak cepat memprosesnya.

“Mari kita bersatu padu untuk melanjutkan tongkat estafet yang sudah dirintis Guru Tua,” pungkasnya agar hubungan umat Islam dengan Guru Tua terus terjaga dengan melanjutkan cita-citanya.

Acara haul dihadiri ribuan orang termasuk menteri kabinet diantaranya Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas.

Lalu Anggota DPR dan DPD RI Dapil Sulteng, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, Muhidin Mohamad Said, S.E., M.B.A, Abcandra Muhammad Akbar merangkap Wakil Ketua MPR RI.

Gubernur Kalimantan Utara turut hadir bersama sejumlah kepala daerah dari luar Sulteng serta tokoh-tokoh nasional termasuk pendakwah Gus Miftah, ketua Umum GP Ansor dan Ustad Fadlan Garamatan.

(sumber: biro Adpim Setdaprov

Posts pagination

Previous 1 … 21 22 23 24 25 26 27 … 223 Next

Recent Posts

  • Gubernur Dr.Anwar Hafid Buka Rapat Kerja Pemprov Sulteng dan Pemkab Morowali
  • Penyediaan Tanah Pembangunan SPPG Dievaluasi, Sekprov Soroti Kendala Koordinasi dan Akses Informasi
  • Kebijakan Bupati ‘IBAS’ Bebaskan Pajak dan Retribusi
  • Sepak Bola ‘Dangdut Nambaso’ Warnai Perayaan HUT RI di Sulteng
  • Wagub Reny Buka Sekolah Rakyat Tadulako ‘Nambaso’
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
Copyright © COMINDO MEDIA PERKASA | DarkNews by AF themes.