Month: September 2021

PON Papua Berlangsung. Kantor KONI SultengTetap Buka

PON Papua Berlangsung. Kantor KONI SultengTetap Buka

Yusrin L. Banna September 30, 2021

PALU-Agenda Pekan Olah Raga Nasional (PON) sebagai agenda empat tahunan tidak membuat aktivitas perkantoran Kantor Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) stagnan.  Kantor tetap buka. Aktivitas pegawai sekretariatan tetap berjalan normal. Melayani tamu, dan menjalankan tugas-tugas kesekretariatanseperti layaknya, sebelum adanya PON.

Demikian penegasan Kepala Sekretariatan KONI Sulteng, Idrus Sahar Muhammad, saat menggelar rapat, Kamis 30 September 2021, di aula Kantor KONI Sulteng. “Jajaran pengurus kesekretariatan KONI yang tidak berangkat ke Papua dalam rangka PON, harus tetap masuk kantor. Menjalankan aktivitas sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Kantor tetap buka, dan selalu melayani tamu jika ada yang membutuhkan informasi,” pesan Idrus dihadapan jajaran sekretariatan KONI.

Roda organisasi KONI lanjutnya tetap dijalankan sesuai fungsi dan tugas masing-masing staf. Kantor tetap bersih dan rapih. Jika ada kebijakan strategis yang harus diputuskan, boleh melalui telpon atau menunggu sampai kembalinya pimpinan dari Papua. “Ini penting saya sampaikan, agar aktivitas organisasi dalam memberikan pelayanan tetap berjalan normal seperti biasa,” pungkas Idrus, yang Jumat pagi, 1 Oktober 2021 telah bertolak ke Papua bersama atlet, pelatih dan official lainnya.*

Penulis Yusrin L. Banna

 

Atlet Takraw Putri Terbuka Peluang Emas

Atlet Takraw Putri Terbuka Peluang Emas

Yusrin L. Banna September 30, 2021

Oleh: Edison Ardiles (Ketua Harian KONI Sulteng)

Dalam dua hari ini, atlet Sulteng yang tampil di arena PON XX 2021 di Papua seperti cabor Sepak Takraw Putri dan Judo, sudah memberikan perlawanan dengan gigih terhadap lawan lawannya di arena pertandingan. Walau hasilnya memang belum maksimal.
Sebagai contoh, Nur Isni Chikita dan kawan kawan sudah dua kali bertanding. Hasilnya sekali menang lawan tim putri Sumatera Barat (Sumbar) dengan skor menang 2 – 0. Tapi, saat tampil dipertandingan kedua di hari yang sama, melawan Jawa Tengah (Jateng) mereka kalah 0 – 2.

Dengan demikian, jika ingin lolos ke babak semi Final putri Sulteng harus menang pada pertandingan ketiga melawan tim putri Lampung. Dengan catatan, tim putri Jateng harus menang lawan Sumbar. Di pool ini tim putri Lampung sudah dapat dipastikan gugur karena sudah dua kali mengalami kekalahan.
Bila tim Sulteng menang lawan Lampung, kemudian Sumbar menang lawan Jateng, dengan demikian ada tiga tim yang memiliki poin yang sama yakni Jateng, Sulteng dan Sumbar dengan masing masing dua kali menang dan sekali kalah.

Bila terjadi seperti ini maka yang menentukan mereka maju ke babak selanjutnya adalah skor kemenangan dan kekalahan. Jika ingin peluangnya lebih besar maka putri Sulteng harus menang 2 – 0 dengan perbedaan angka yang mencolok yang biasa dikenal didalam dunia olahraga dengan istilah skor Afrika.
Dari amatan beberapa pengamat sepak Takraw Nasional, peluang tim asuhan coach Sandrina K paling besar karena secara teknis tim ini dihuni oleh salah satu tekong timnas Sepak Takraw Indonesia yaitu Nur Isni Chikita. Bagaimana hasil ? Mari kita nantikan hasil pertandingannya Jumat, 1 Oktober 2021 yang akan berlangsung di GOR Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua.*

 

Tiba di Tanah Papua, Kloter VI Kontingen Sulteng Disambut Meriah Panitia PON XX

Tiba di Tanah Papua, Kloter VI Kontingen Sulteng Disambut Meriah Panitia PON XX

Yusrin L. Banna September 30, 2021

PAPUA- Kontingen Provinsi Sulteng tiba di Bandara Sentani, Jayapura, hari ini 30 September 2021 dan mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat setempat dengan tarian khas Papua.
Setelah turun dari pesawat, kloter terbesar kontingen PON Papua yang dipimpin Sekum KONI Sulteng Husin Alwi dan Bendum Andi Nur B Lamakarate ini, disambut panitia dan melewati jalur khusus menuju bus guna menuju Stadion Barnabas Youwe yang menjadi tempat penyambutan. Dalam rombongan kali ini, hadir pula Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi, Danlanal Palu Kolonel Marinir Mathin Luther Ginting, Dir Samapta Polda Sulteng Kombes Pol Barliansyah serta Kadispora Sulteng Irfan.
Kontingen Sulteng berjumlah 40 orang terdiri atas atlet, pelatih, official dan sejumlah wartawan.

Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulteng Husin Alwi mengatakan  kontingennya tiba pukul 13.00 WIT.
“Rombongan setelah turun dari pesawat langsung disambut oleh panitia, untuk selanjutnya menuju bus, diantar ke Stadion Barnabas Youwe,” kata Husin Alwi.

Husin menyebut panitia PON berkinerja baik. Diantaranya menyiapkan ruang khusus rombongan kontingen untuk rehat sejenak dengan memberikan souvenir maskot PON Papua.
Kesiapan Papua sangat luar biasa, kita sangat bangga karena mereka siap melayani tamu provinsi lain dengan baik.
“Kami disambut dengan ramah oleh masyarakat di sini dan panitia juga memberikan kemudahan perjalanan. Petugas polisi juga melakukan pengawalan mulai dari bandara menuju stadion selanjutnya ke hotel,” ujarnya.

Husin yang juga Ketua CPRM Sulteng ini berharap kepada seluruh duta-duta olah raga Sulteng yang akan berlaga, agar tetap fokus dan menjaga kesehatan demi bisa menyumbangkan pundi-pundi medali untung Sulteng.

Penulis : Agus Manggona

Banyak Bengkalai Penanganan Korban Pasigala, Berikut Penegasan Yahdi Basma

Banyak Bengkalai Penanganan Korban Pasigala, Berikut Penegasan Yahdi Basma

Yusrin L. Banna September 30, 2021

PALU – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Fraksi NasDem, Yahdi Basma mengatakan, dirinya akan berupaya mendorong terbantuknya panitia khusus (pansus) jilid III dalam rangka pengawasan penanggulangan pascabencana alam Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong.

Upaya itu akan dilakukan, menyusul masih banyaknya persoalan pascabencana alam tanggal 28 September 2018 silam yang belum terselesaikan. Persoalan yang dimaksud, di antaranya mengenai nasib penyintas yang hingga tiga tahun ini belum juga memiliki hunian tetap.

DPRD Sulteng sendiri telah dua kali membentuk pansus pengawasan penanggulangan pascabencana alam. Pansus pertama dibentuk pada periode 2014-2019 yang diketuai sendiri oleh Yahdi Basma. Pansus kedua kembali dibentuk pada periode 2019-2024, diketuai almarhum Budi Luhur Larengi.

Pansus ini telah selesai bekerja dan telah menghasilkan sejumlah rekomendasi, baik untuk pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, pemerintah kabupaten/kota yang mengalami bencana maupun pihak lainnya yang terkait dengan kebencanaan.

“Pansus ini juga untuk menagih kepada pihak terkait mengenai rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh pansus sebelumnya,” tutur Yahdi saat kegiatan media gathering di Ruang Baruga, DPRD Sulteng, Kamis (30/09).

Sebelum terbentuknya pansus nanti, kata dia, tentunya secara internal ia mesti meyakinkan pimpinan DPRD, rekannya sesama di Fraksi NasDem, kemudian anggota DPRD lainnya di fraksi lain, mengenai pentingnya pembentukan pansus tersebut.

“Di sini juga kita ingin memastikan apa yang telah dijanjikan Bapak Gubernur, Rusdi Mastura sebelum ia terpilih. Pak Gubernur sudah pernah berjanji bahwa ia akan memastikan bahwa segala urusan yang terkait dengan kebencanaan bisa diselesaikan hingga akhir tahun 2021 ini,” ungkap Yahdi.

Ia pun berharap kepada sejumlah pihak, baik kalangan media maupun para aktivis yang berkaitan langsung dengan kebencanaan untuk sama-sama mengawal komitmen Gubernur Sulteng bahwa tidak lagi ada air mata pengungsi tidak ada orang yang menari di atas penderitaan para penyintas..

Terkait dengan sejumlah kendala yang dialami para penyintas hingga belum juga mendapatkan hunian tetap, seperti tidak memiliki alas hak atas tanah, menurutnya itu hanyalah syarat yang dibuat-buat oleh pemerintah.

“Negara tidak boleh mengeluarkan argumentasi yang tidak etis dengan menyaratkan alas hak untuk mendapatkan hunian tetap. Karena di undang-undang sendiri tidak menyebutkan bahwa korban bencana itu bukan hanya orang yang memiliki alas hak, tapi korban bencana itu adalah orang yang meninggal dunia dan orang yang menderita akibat bencana,” tegasnya

Selain kalangan media, kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah aktivis kebencanaan dan para relawan, salah satunya dari Celebes Bergerak, Doni Moidadi.

Direktur Yayasan Merah Putih itu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sendiri terkesan lepas tangan dengan masalah yang dialami para penyintas.

Saat HUT ke-43 Kota Palu beberapa hari yang lalu, kata dia, ada beberapa penyintas yang melakukan aksi meminta kejelasan nasib mereka. Beberapa di antara mereka mengalami pengusiran dari hunian sementara (huntara) yang mereka tinggali selama ini karena beberapa alasan, di antaranya karena lokasi yang digunakan akan dibuat lapangan sepak bola.

“Kabarnya juga ada pungutan di tiap huntara sebesar Rp150 ribu, ini juga perlu kejelasan untuk apa pungutan itu. Kemudian penyintas yang tidak punya alas hak bagaimana statusnya. Itu kalau di hadapan hukum bagaimana status keperdataannya. Apakah mereka juga diurus oleh Pemkot. Menurut kami, Pemkot harus urus juga karena mereka adalah warganya juga yang sudah tinggal bertahun-tahun di sini,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Media Alkhairaat Online dengan judul: “Yahdi Dorong Pembentukan Pansus Pengawasan Penanggulangan Bencana Jilid III – Media Alkhairaat Online” https://media.alkhairaat.id/yahdi-dorong-pembentukan-pansus-pengawasan-penanggulangan-bencana-jilid-iii pada Kamis, 30 September 2021
Mohon Menggunakan Atribusi untuk menggunakan konten ini.

DISCLAIMER

Media Gathering Mengungkap Dugaan Korupsi Penanganan Bencana Pasigala

Media Gathering Mengungkap Dugaan Korupsi Penanganan Bencana Pasigala

Yusrin L. Banna September 30, 2021

PALU-Media Gathering bertajuk Huntap dan Indikasi Korupsi Bencana Pasigala sukses di gelar sore tadi, Kamis, 30 September 2021. Diikuti oleh tiga puluhan peserta yang berasal dari elemen pers, aktivis bencana, serta anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Fraksi NasDem, Yahdi Basma, SH.

Adriansyah Manu, Direktur Celebes Bergerak menyampaikan apresiasi terhadap Partai NasDem yang menginisiasi gerakan ini.
“Saya mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Partai NasDem. Kita memang harus menyelaraskan gerakan in-eks parlementer untuk usaikan penderitaan penyintas Pasigala. Tadi saja sebelum ke sini, kami menangani laporan warga terkait pembongkaran huntara MDMC di Donggalakodi.” ucap Kadi, sapaan akrabnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Doni Moidadi, eks Direktur Sulteng Bergerak yang baru saja terpilih menjadi Direktur YPR (Yayasan Pendidikan Rakyat).
“Terimakasih kk Yahdi, sudah mengundang kami semua. Memang saya lihat, keadaan penyintas tidak jauh berbeda dari masa Emergency Respon kemarin. Yang di huntara tetap di huntara, ada yang terlunta-lunta, pindah ke hunian yang tidak layak. Bersyukur, Partai NasDem menadi inisiator terhadap gerakan ini.”

Raslin, ketua Relawan Pasigala menambahkan, “Kegiatan ini adalah momen yang saya tunggu-tunggu. Ada banyak sekali indikasi korupsi bencana yang saya temukan di lapangan.”

Pernyataan Raslin pun dibenarkan oleh Jurnalis Senior, yang sejak tahun 98 kerap memberikan pemberitaan yang progresif.
“Saya berani jamin, paparan Raslin itu kredibel. Dia sampai bawa-bawa senter ke lapangan waktu kami melakukan penelitian.” Tutur Muchsin Sirajudin.

Dalam closing statement, Kadi dan Doni Moidadi kembali menguatkan statement apresiatif terhadap inisiasi Partai NasDem melalui Fraksinya di DPRD Provinsi.
“Apalagi kita tahu bersama, Ketua DPRD Provinsi dari Partai NasDem, Gubernurnya pun sama.” tutup Kadi.

“Tidak bermaksud mengulangi ucapan para pemantik sebelum saya, tetapi hanya ingin menguatkan. Semoga apa yang dicita-citakan hari ini menjadi awal bagi visi misi Gubernur yang ingin hapuskan air mata penyintas.” tutup Doni Moidadi.

Yahdi Basma, dalam statementnya menyampaikan “Saya tentu tidak akan membiarkan inisiasi ini terhenti disini. Tugas saya adalah mendinamisir internal. Saya sudah “clear” dengan Ibu Ketua dan kawan-kawan saya di Fraksi internal NasDem. Selanjutnya, saya akan mengajak partai-partai lain. Juga akan mengecek, sudah sejauh mana rekomendasi-rekomendasi pansus sebelumnya yang dipimpin oleh almarhum Budi Luhur. Saya minta kepada kawan semua untuk kita tetap konsisten, seperti yang Kadi sampaikan, kita karus selaraskan gerakan in-eks parlemen movement.”

Ista Nur Masyithah

500 Warga Buol Divaksin. Berikut Penjelasan Ketua DPC PD Buol, Kasmat Ibrahim

500 Warga Buol Divaksin. Berikut Penjelasan Ketua DPC PD Buol, Kasmat Ibrahim

Yusrin L. Banna September 30, 2021

BUOL-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Buol, Selasa 28 September menggelar kegiatan sosial. Bentuk kegiatan bakti sosial dengan melakukan vaksinasi kepada 500 warga di Kelurahan Buol, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol.

Hal ini disampaikan, Ketua DPC PD Kabupaten Buol, Kasmat Ibrahim, Kamis 30 September 2021. “Alhamdulillah, dalam rangka ulang tahun dua dekade partai demokrat, DPC Buol melakukan giat Bulan Bakti dengan melakukan kegiatan vaksin kepada 500 orang sekaligus memberikan sembako gratis,” ungkapnya. Kegiatan sosial lanjut Matong panggilan akrab Kasmat Ibrahim,  dilaksanakan di dua tempat, diwaktu yang berbeda. Pada hari Selasa, 28 September dilaksanakan di Kelurahan buol kecamatan biau. Hari kedua, Kamis 30 September, di desa Doulan, Kecamatan Bokat
“Kegiatan ini atas kerjasama partai demokrat dengan pemerintah daerah, pemerintah Kecamatan Biau dan Bokat,” jelas Matong.

Bakti kemanusiaan ini, dihadiri oleh Bupati Buol, Amiruddin Rauf, Ketua dan Sekretaris DPC PD. Turut hadir Camat Bokat dan Biau, serta sejumlah lurah dan  kades. “Yang pasti kegiatan sosial mendapat suport, dan dukungan Ketua DPD PD Sulteng, H. Anwar Hafid,” pungkasnya*

Sumbar Keok. Sepak Takraw Putri Sulteng Kembali Lawan Jateng

Sumbar Keok. Sepak Takraw Putri Sulteng Kembali Lawan Jateng

Yusrin L. Banna September 30, 2021

JAYAPURA – Sepak takraw putri Sulteng mengawali kemenangan atas tim sepak takraw putri Sumatera Barat dua set langsung 21-14, 21-14 pada pertandingan sepak takraw putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di GOR Trikora Unchen Jayapura, Kamis (30/9)

Sandrina memasang Widya pemain Asian Games 2014 sebagai penembak, Chikita sebagai tekong dan Monicasebagai pengumpan dan Mauren sebagai Cadangan.

Di pool B ini, Sulteng berada satu grup dengan Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Lampung.

Set pertama Sulteng smash dari Wdiya membuat shock tim Sumbar. Hingga akhir set pertama pemain takraw putri Sumbar tidak mampu mengejar ketertinggalan.

Pemain Sumbar memiliki tekong yang cukup apik. Beberapa kali tekong Sumbar menembus jantung pertahanan Sulteng. Pada babak kedua, Sulteng tertinggal 2-6 atas Sumbar.

Namun setelah break, perlahan Sulteng mulai mengunci kemenangan. Chikita Vs mulai mengejar 7-9. Dan akhirnay berhasil unggul 13-12. Hingga memimpin pertandingan 19 14 dan mengakhiri permainan 21-14.

Atas kemenangan ini Sandrina mengaku lega. Karena tim sepak takraw fokus mengalahkan Tim Jawa Tengah pada pertandingan sore ini.

Humas KONI

Sore Ini, Takraw Putri Sulteng Lawan Jateng  

Sore Ini, Takraw Putri Sulteng Lawan Jateng  

Yusrin L. Banna September 30, 2021

 

JAYAPURA – Atlet sepak takraw Putri Sulawesi Tengah sore ini waktu Papua, sedang mempersiapkan diri menghadapi lawan berat Jawa Tengah pada penyisihan full B pertandingan sepak takraw Putri Inter Regu PON XX Papua 2021 di GOR Uncen Jayapura.

Usai menang telak atas Sumatera Barat 2-0, tim sepak takraw Putri Sulawesi Tengah tidak mau berpuas diri. Jika menang atas Jawa Tengah sore ini maka dipastikan setengah bakal melenggang ke babak selanjutnya yaitu per 8 final sepak takraw Putri pon Papua.

Di nomor ini, skuad besutan Sandrina Kaliey memiliki atlet yang berbakat di antaranya yaitu Widya Andrini Modjundju, Nur Isni Chikita, Filda Feronica dan Mauren N Ngkeri. Widya dan Nur Isni kita termasuk pemain nasional yang pernah memperkuat Indonesia di ajang Asian Games 2014 dan 2018.

Menghadapi Jawa Tengah ini tim sepak takraw Putri itu sangat diharapkan bisa bermain lepas. (Humas KONI Sulteng)

Optimis Rebut Medali, Tim Dayung Sulteng Fokus di Nomor Rowing

Optimis Rebut Medali, Tim Dayung Sulteng Fokus di Nomor Rowing

Yusrin L. Banna September 29, 2021

PALU – Tim dayung Sulawesi Tengah memiliki waktu sekitar sepekan untuk mempersiapkan diri, guna turun di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Di nomor rowing ini, 5 kelas akan dipertandingkan yaitu M4x, M4-, M+4, M2x dan W1x. Rowing ini juga menjadi diandalkan Tim Sulteng untuk mendulang pundi-pundi medali diantaranya nomor LM2X putra yang diikuti atlet pelatnas Rio Riski Darmawan dan Ahmad Tarmizi Ngurawan.

Pelatih dayung Sulteng Wahyu Aristina yang ditemuu dilokasi Venue Dayung Teluk Youetefa berharap masyarakat Sulteng mendoakan agar perlombaan dayung rowing yang akan berlangsung pada 4 Oktober nanti, berjalan normal.
” Semoga apa yang telah dilakukan atlet-atlet dayung ini bisa membuahkan hasil yang maksimal,” kata Wahyu Aristina, Rabu 29 Oktober 2021.

Apalagi tambahnya, selama dua bulan ini kita latihan intensif Pusat Latihan Daerah (Puslatda).
Bahkan tambahnya, latihan Rio Cs terpisah yakni di Danau Poso KotaTentena. Sementara di Venue Dayung Teluk Youetefe, Rio Cs telah melakukan latihan kecepatan termasuk persiapan tes medan.
“Jadi ini puncaknya, semoga perlombaan nanti tidak ada masalah serta kendala yang ditemui sehingga atlet-atlet kita bisa benar-benar mengeluarkan kemampuannya saat berlomba. Mohon doa dan dukungan masyarakat Sulteng,” pinta Wahyu Aristina.

Humas KONI Sulteng

Silaturahim Bersama ‘Godfather’ Tolitoli

Silaturahim Bersama ‘Godfather’ Tolitoli

Yusrin L. Banna September 29, 2021

Oleh: H. Sofyan Farid Lembah

Jelang 30 September 2021 mengunjungi bersilaturahim dengan pemuka masyarakat sangatlah penting. Ini bukan sekedar bernostalgia tapi saling berpesan pesan. Pasca gagal total upaya coup d’etat di 30 September 1965, cerita heroik mahasiswa/i Sulawesi Tengah di Asrama Bintaran Tengah Jogyakarta sangatlah mengharukan. Bentrokan dengan kader PKI di sepanjang Kali Code memberi informasi tak sedikit kepada kader kader HMI bahwa PKI itu memang ada. Sejarah kelamnya memang benar adanya.

Dengan semangat ibu Dr. Nursyidah Bantilan menjelaskan bagaimana kiprah mahasiswa Bintaran Tengah melewati masa masa sulit itu. Belum cerita bagaimana Hamzah Tiku muda menyelamatkan tokoh NU pimpinan Banser GP Anshor saat itu, Subhan ZE dengan kemampuan Prana Saktinya membuat para pemuda PKI yang mengepung dengan senjata tajam tak mampu bergerak sedikitpun apalagi menyentuh tubuh tokoh pemuda itu.

Ceritapun bergeser sampai pada legacy bagaimana bapak Dr. Moh Ma’ruf Bantilan, MM membangun Kabupaten Tolitoli yang beliau cintai. Sebagai pensiunan birokrasi, mantan bupati sekaligus akademisi beliau memang kaya dengan berbagai informasi yang jarang dipublikasikan. Godfather Kabupaten Tolitoli ini adalah tokoh penting pada zamannya yang bersama istri tercintanya membangun Universitas Madako untuk mencetak SDM berkualitas di Tolitoli.
Silaturahim di pagi hari dalam jamuan Songkolo dan Nasi Kuning sangatlah berkesan.

Tokoh muda KAHMI dan HMI di Toli Toli sangatlah beruntung masih memiliki tokoh panutan. Dialog kekeluargaan mengalir hingga sampai pada suatu titik, bagaimana menghadapi Akhir Zaman ini. Silaturahiim terjalin dan pesan akhir zaman didapatkan.
Kabupaten Toli Toli saat ini sangat membutuhkan dialog dialog seperti ini. Singkat dan padat penuh rasa kekeluargaan. Kekeluargaan adalah modal besar dalam membangun jiwa dan badan penguasa serta masyarakat. Ini tak boleh hilang. Tak boleh anggota masyarakat seorangpun yang ditinggalkan dalam derap laju pembangunan. Semua komponen harus mengambil peran aktif lakukan perubahan yang diinginkan bersama. Design pembangunan lewat kampus Madako adalah sebuah keniscayaan. Kampus, Pemerintah Kabupaten, Partai Politik dan Para pemuka agama inilah modal besar membangun Tolitoli yang Bermartabat. Bahaya latent komunis tak akan bisa mengalahkan design ini. Insya Allah, HMI disundang semakin menendang!!!

Wabillahit taufiq wal hidayah.