Luwuk, trustsulteng- Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1 Ahmad HM Ali-Abdul Karim Al Jufri ingin memastikan setiap anak di Sulawesi Tengah mengenyam pendidikan layak.
Bagi Ahmad Ali, jika ingin daerah ke depan lebih baik, maka pemerintah harus berinvestasi pada dunia pendidikan. Sebab pendidikan merupakan faktor utama yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM), yang berpengaruh pada kesejahteraan dan kemajuan daerah di masa mendatang.
Salah satu fokus pasangan dengan tagline BERAMAL (Bersama Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri) ini juga beririsan dengan program pendidikan yang ingin dikerjakan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Jika Prabowo ingin menyiapkan makan gratis bagi anak sekolah, Ahmad Ali bakal melengkapinya dengan menyiapkan seragam dan buku sekolah bagi anak-anak di Sulawesi Tengah.
“Banyak orang tua yang kesulitan memenuhi ketika anaknya harus membeli baju sekolah, buku sekolah. Mendapati kenyataan itu, kami ingin memberi subsidi untuk anak-anak. Kami ingin menyiapkan pakaian gratis, seragam gratis untuk anak sekolah,” ungkap Ahmad Ali dalam kampanye dialogis di Kelurahan Balantang, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Sabtu, 19 Oktober 2024 sore.
Soal pendidikan, baik Ahmad Ali maupun Prabowo punya sudut pandang yang sama. Mereka ingin seluruh masyarakat mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
Selain memastikan tidak ada lagi orang tua siswa yang terbebani biaya sekolah, Ahmad Ali juga ingin memastikan jumlah ruang belajar dan akses sekolah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan anak-anak daerah hingga ke pelosok. Dia ingin memastikan tidak ada lagi anak usia sekolah dipaksa putus sekolah hanya karena ketidaktersediaan bangku atau ruang belajar.
“Siapapun orang tuanya, semua anak punya hak yang sama untuk sekolah. Negara harus memberi jaminan agar anak-anak kita bisa mengenyam pendidikan,” tegasnya.
Calon gubernur yang didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, Perindo, PSI, Prima dan PKN itu juga ingin mendirikan sekolah-sekolah kejuruan berdasarkan potensi daerah masing-masing.
“Misalnya di sini ada migas, harus ada sekolah kejuruan terkait untuk meningkatkan sumber daya manusia,” ujar Ahmad Ali. Hal itu penting dilakukan agar anak-anak daerah dapat terserap dan bersaing dalam dunia kerja sesuai keahlian mereka.
“Bagi saya, pendidikan itu adalah investasi yang sangat penting, akan kita rasakan manfaaatnya untuk Sulawesi Tengah 10 – 20 tahun mendatang,” tandasnya.
Ahmad Ali dikenal memiliki komitmen kuat pada dunia pendidikan. Jauh sebelum pencalonanya sebagai gubernur, ia bahkan telah mendidirikan pondok pesantren dengan fasilitas lengkap, yang menyerap ratusan anak dengan biaya gratis.
Suami Nilam Sari Lawira itu juga telah memberikan beasiswa bagi ratusan pelajar dari Sulawesi Tengah, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan menggunakan dana pribadinya. ***