Penulis Andika
Tidak ada yang menyangka sebelumnya. Sosok yang penuh tekad ini, sekarang jadi tokoh nasional. Nama kecilnya Matu. Ketika dewasa ia akrab dipanggil Mat Sun. Mengambil nama belakang Ayahandanya, orang-orang menyematkan sebagai panggilan persahabatan.
Sejak kecil, kerabatnya sudah melihat tanda-tanda itu. Ia memang berbeda. Selain berani mengambil resiko, ia punya tekad kuat memperjuangkan atas apa yang ia yakini.
Terbit Dari Timur
Mat Sun,” Matahari terbit dari Timur”. Julukan ini pantas disematkan pada sosok Ahmad M Ali. Pria yang lahir di sebuah desa bernama Wosu, Bungku Barat Kabupaten Morowali, ini merupakan orang Sulawesi Tengah pertama yang berhasil menjadi Ketua Fraksi di DPR RI.
Ia adalah putra sulung dari H. Sun seorang pengusaha yang gigih keturunan Tionghoa. Menikah dengan perempuan Morowali, 52 tahun yang lalu melahirkan anak yang dinamai Ahmad Ali.
Sejak kecil, Ahmad Ali di didik dengan keras, dan diajarkan falsafah hidup yang kuat. Teguh pada prinsip, dan tidak sungkan mengorbankan harta untuk membantu agama dan orang banyak.
“Habblu minnannas dan habblu minallah”, kental dari kecil. Hidup dalam tradisi orang tua yang Abnaul khairat, Ahmad Ali tumbuh dengan karakter kedermawanan yang khas.
Catatan mengenai sumbangsih kesalehan sosial dan spiritualnya sudah merupakan ingatan kolektif warga Sulteng. Ia merintis karir politik sebagai anggota Komisi III DPRD Morowali.
Saat menjabat, Ahmad Ali menyumbangkan gajinya untuk kesejahteraan rumah ibadah dan pemuka agama. Tahun 2013, ia berhenti jadi Anggota DPRD maju sebagai Calon Bupati.
Niatnya itu rupanya belum bertemu jodoh. Jodoh pada gagasan besarnya justru menemukan tempat di Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh itu, memberikan kepercayaan besar pada dirinya. Kira-kira tahun 2013 awal, Ahmad Ali ditetapkan sebagai Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah.
NasDem Rumah Aktualisasi
Rupanya, karakter yang dimiliki Ahmad Ali yang diharapkan NasDem. Bermodal popularitas terbatas, bersama barisan kader-kader handal DPW. Ahmad Ali memulai konsolidasi politik dengan berkeliling Sulawesi Tengah.
Hari demi hari, minggu dan bulan, ia habiskan dengan pertukaran gagasan. Hampir semua desa di Sulawesi Tengah ia datangi untuk memperkenalkan Partai NasDem.
Hasilnya luar biasa. Pemilu tahun 2014 telah mengantarkannya terpilih sebagai anggota DPR RI dan melahirkan 5 kursi di DPRD Sulteng. Semua Kabupaten Kota terdapat kursi anggota DPRD dari NasDem.
Dari sinilah ia mulai mendapatkan perhatian besar dari Surya Paloh.
Kiprah di Nasional
Tidak butuh waktu lama. Pada pertengahan menjabat anggota DPR RI, Partai NasDem langsung memilihnya sebagai Ketua Fraksi NasDem menggantikan Viktor B. Laiskodat yang terpilih sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ahmad Ali langsung tancap gas. Konsolidasi Partai langsung diambil alih. Mengulang tradisi Sulawesi Tengah, ia memulainya dengan konsolidasi politik keliling Indonesia.
Prestasinya terlihat dengan benar. Perolehan kursi di DPR RI meningkat dua kali lipat, dan Partai NasDem menjadi pemenang di Sulawesi Tengah.
Berkat dedikasi dan capaiannya itulah. Pertengahan tahun 2019, ia ditetapkan sebagai orang nomor dua DPP Partai NasDem, sebagai Wakil Ketua Umum.
Prestasinya itu, menjadikannya tokoh nasional yang paling berpengaruh di Partai NasDem. Ia mewakili kapasitas Surya Paloh, memimpin konsolidasi Partai NasDem seluruh Indonesia.
Kita patut bangga, sesudah Jusuf Kalla, kini Indonesia Timur memiliki tokoh yang kharismatik, kuat dan menginspirasi. Apa yang telah dicapainya saat ini merupakan sumbangsih Sulawesi Tengah untuk Indonesia.
Tentu, Ahmad Ali tetap Mat Sun yang kita kenal, sebagai sosok dermawan, tegas, dan bertekad kuat. Kita patut bangga, Sulawesi Tengah bisa memberi kontribusi lahirnya kader bangsa yang handal seperti Ahmad Ali.*
Editor Yusrin L. Banna